​
https://preview.redd.it/uydddnh0dq3d1.png?width=1920&format=png&auto=webp&s=f7bf91e68ba5180745f48aa6c2981b9cb4950f28
Nurul Adirah, atau biasa di sapa Dirang, adalah seorang anak perempuan cantik yang pada 2012 lalu baru berumur 5 tahun, ia tinggal bersama orang tuanya di Seri Delima, Bandar Seri Alam, Johor Baru Malaysia dan memang berasal dari negara tersebut.
Pada 1 Maret 2012, Dirang bangun dari tidur paginya dan mengeluh kelaparan. Sang ibu lalu memberikan uang 4 ringgit serta sebuah kertas catatan bertuliskan "mi segera 2 bungkus dan telur 2RM" (mi instan 2 bungkus dan telur 2 ringgit) lalu menyuruh Dirang pergi ke warung di dekat rumahnya untuk membeli dua hal itu.
Namun setelah setengah jam berlalu, Dirang belum juga kembali. Ibunya yang mulai cemas segera menyusul Dirang. Tetapi di sepanjang jalan ia tidak menemukan anaknya. Ibu Dirang semakin lemas ketika penjaga warung tempat Dirang seharusnya berbelanja mengatakan bahwa Dirang tadi sudah membeli mi dan telur lalu pulang. Akhirnya, berita tentang hilangnya Dirang disebar, dan pihak kepolisian dipanggil untuk membantu pencarian.
Pencarian Dirang mendapat atensi publik Malaysia kala itu. Namun naas, pada akhirnya kasus ini berakhir pilu. 8 Maret 2012, di sebuah ladang sawit Nusa Damai, ditemukan sebuah galian kecil sedalam 0.36 cm dan bekas pembakaran. Diantara sisa bakaran kulit serta sisa rambut. Sementara isi perut dan tubuh bagian bawah sudah hangus. Senin, 12 Maret 2012, hasil uji DNA mengonfirmasi bahwa identitas tubuh yang dibakar itu adalah Dirang.
Penyelidikan dan pencarian dilakukan. Polisi kemudian menetapkan 3 orang terduga pelaku pembunuhan. Hingga akhirnya satu orang ditetapkan sebagai tersangka atas nama Muidin Maidin, seorang buruh kontrak yang saat itu dalam kondisi menganggur. Muidin tidak bisa mengelak saat motor miliknya terdapat bekas tanah yang sama dengan tanah kebun sawit tempat Dirang dibakar dan adanya sampel sisa sperma di kemaluan Dirang yang cocok dengan milik Muidin.
Majelis Hakim kala itu sama sekali tidak memberikan ampun bagi pelaku. Ia divonis hukuman mati dengan cara digantung. ketika mendengarkan bacaan vonis ini, Muidin yang semula berdiri tegap dengan lantas menangis bak anak kecil. Bahkan ketika keluar ruang sidang dan dihadapkan di depan para wartawan, dengan masih menangis ia mengusir pers dengan tendangan sambil berkata "ke samping! ke samping!" atau di Indonesia seperti mengatakan "minggir minggir".
Saya Lisa belum menemukan artikel cukup konkret menjelaskan pelaku melakukan perbuatan biadab itu. beberapa artikel mengatakan adanya ketersinggungan antara salah seorang dari 3 terdakwa dengan nenek Dirang. Namun tidak ada keterangan bahwa yang dimaksud adalah Muidin atau terdakwa yang lainnya.
Saya juga belum menemukan artikel berbahasa Malaysia terbaru yang menyebut eksekusi sudah dilakukan/belum terhadap tersangka. Bagi yang punya informasi tambahan maupun koreksi data, silahkan tulis komentar dibawah

"Patik ke mari untuk menyumbang khidmat patik kepada tuanku, berjuang mempertahankan tanah kita yang berdaulat ini. Perjuangan yang akan disertai seluruh ahli keluarga patik. Patik mempunyai dua anak lelaki dan seorang anak perempuan, dua menantu wanita dan seorang menantu lelaki. Mereka mempunyai enam orang anak remaja semuanya. Semua siap untuk mempertahankan Tanah Semenanjung. Patik telah melatih seluruh kehidupan mereka untuk hari ini, tuanku," kata Perak kepada Sultan Alauddin.

Antara novel yang disyorkan semasa PBAKL 2024.
Perjalanan watak-watak legenda kini bersambung.
Hilal Asyraf kembali lagi dengan karya terbaharunya Nirnama 2.
Latar masa 10 tahun selepas jilid 1 membawa pelbagai kisah hidup dan plot pertarungan baharu.
Tewasnya Jagat Suci (pemerintah Indera Kayangan) dan Raja Bersiong (pemerintah Segenting Kra) memberikan keamanan ke seluruh Tanah Semenanjung tetapi keamanan itu tidak berkekalan.
Kali ini, kerajaan Semutar Putih di Tanah Semenanjung menghadapi ancaman lebih dahsyat daripada kerajaan dan bomoh Ayutthaya bagi merampas kembali wilayah peninggalan kedua-dua pemerintah dan meluaskan jajahan ke seluruh Tanah Semenanjung.
Para bomoh Ayutthaya yang terkenal dengan kepakaran ilmu hitam ditambah bala tentera infantri dan kapal perang memberikan ancaman luar biasa kepada keamanan dan keselamatan Tanah Semenanjung.
Serangan dilipatgandakan ke kawasan Melaka bagi menumpaskan pusat kerajaan Semutar Putih lalu fokus diperluas ke seluruh Tanah Semenanjung.
Apakah nasib para perwira kita termasuk Tuah, Jebat, Lekir, Lekiu, Kasturi dan pahlawan selebihnya?
Dapatkan segera di Pesta Buku Antarabangsa Kuala Lumpur (PBAKL) di PWTC.

​
https://preview.redd.it/ti4g1xro2b3d1.png?width=1080&format=png&auto=webp&s=c18de38f95cdee5d20c30ac6ad11abb9195acce5
Ed Gein, lahir 27 Agustus 1906 di La Crosse, Wisconsin, adalah salah satu pembunuh berantai paling terkenal dalam sejarah kriminal Amerika. Kehidupan dan kejahatannya telah mengilhami banyak film dan novel, termasuk "osis" dan "Pembantaian Penembak Jitu." Setelah kematian ibunya pada tahun 1945, Gein mendapati dirinya sendirian, menandai titik balik dalam hidupnya. Dia kemudian mulai menggali mayat di pemakaman setempat untuk membuat pakaian dengan stribut wanita untuk membangkitkan ibunya. Namun, tindakannya dengan cepat melampaui nekrofilia dan dia mulai menargetkan wanita yang masih hidup.
Gein terutama dikenal karena kejahatannya mengerikan yang dilakukan pada 1950-an. Diantara korbannya adalah Mary Hogan, dibunuh dibarnya dan Bernice Worden, dibunuh ditokonya. Dia juga dicurigai membunuh saudaranya Henry Gein dan seorang gadis remaja, Evelyn Hartley. Kejahatan Gein ditemukan ketika dia ditangkap karena pembunuhan Bernice Worden. Selama interogasinya, Gein menyangkal semuanya, menyatakan bahwa dia tidak ingat tindakannya. Meskipun bukti terkumpul terhadapnya, dia menolak untuk memberikan pengakuan khusus.
Penemuan rumah Gein, dipenuhi mayat dan benda-benda mengerikan, sangat mengejutkan Amerika. Media sangat menyukai cerita ini, dan rumah itu menjadi tempat keingintahuan para jurnalis dan penonton. Terlepas dari upaya Gein untuk menyerahkan diri, dia akhirnya di hukum atas kejahatannya. Ed Gein meninggal pada 26 juli 1984 di Mendota Mental Health Institute di Wisconsin.
Kehidupan dan kejahatannya telah menandai sejarah kriminal Amerika dan terus menginspirasi fiksi, membuktikan daya tarik dan kengerian yang tidak wajar yang dimiliki tindakannya.