2024.05.19 09:20 akangmacho KASUS MISTERIUS KETIKA SEORANG PRIA MALAYSIA MENGHILANG KETIKA MELAKUKAN MARATON, DAN TIDAK PERNAH KEMBALI
submitted by akangmacho to u/akangmacho [link] [comments] https://preview.redd.it/h2dc69uizb1d1.jpg?width=921&format=pjpg&auto=webp&s=999cbfe3e71e39720ed51aa4891597de2e925299 Muhammad Ashraf Hassan 29 tahun, atau yang di kerap panggil Acep dari Muar Johor, Malaysia, bersama 485 peserta laki-laki dan perempuan lainnya, melakukan lomba maraton Gopeng Ultra Trail (GUT) dari lokasi Gua Tempurung sejauh 25 kilometer, pada sabtu pagi ditanggal 23 Maret 2019. dan berakhir pada hari yang sama di lokasi sama. Namun ketika semua peserta telah kembali hanya Acep yang tidak junjung kembali, hal ini disadari oleh temannya, Mohd Farid Md Kamal 32 tahun, ketika mendapati Acep masih tidak sampai setelah perlombaan berakhir. Penyelenggaraan mencoba melakukan panggilan telepon namun tidak ada dijawab dari Acep. Sebanyak 120 orang dikerahkan untuk mencari Acep beserta unit anjing pelacak, di hari yang berbeda pun 170 orang kini terlibat dalam operasi mencari yang melibatkan anggota polis, tentara, pasukan Gerakan AM, dan Relawan. Kehilangannya masih menjadi misteri meskipun hanya botol air yang digunakannya ditemui, namun pasukan SAR masih belum menemui petunjuk lain untuk menemukan Acep. Hingga pihak keluarga termasuk ibu Acep juga turut melakukan pencarian anaknya, dalam sebuah video ini ibu Acep ketika ikut melakukan pencarian anaknya di malam hari, mengatakan berulang-ulang dalam video ini, "Nampak mak tak Acap? mak kat sini Ashraf". Hingga pada video lain orang-orang melakukan azan di lokasi. Namun tidak jauh dengan negara Republik, masyarakat dan netizen negara itu mengkaitkan hilangnya Acep dengan unsur mistik. Ironisnya masyarakat lebih gemar cerita hal buruk, ada yang mengatakan dia sengaja kabur, ada yang mengkaitkan dia menikah dengan orang bunian dan tidak ingin kembali, ada pula yang berspekulasi bahwa dia ditangkap jin karena mencuri batu larangan. Kakak atau Abang dari Muhammad Ashraf, yaitu Mohd Zahiruddin, 35 berkata, "cerita yang sumbernya tidur jelas lebih tersebar luas, namun tidak memberi hasil dalam usaha pencarian, sebaliknya memberi kesan kesedihan kepada keluarga kami yang masih sedang menunggu kepulangannyanya." "Kami yakin, Ibu pun sama, kita semua sama yakin yang Ashraf masih ada." Kepulangan Mohammad Ashraf Hassan, atau Acap masih dinantikan istri dan anak tercinta. Dia yakin suaminya akan pulang tidak lama lagi. Operasi pencarian telah dikerahkan mulai dari radius 35 km hingga 50 km dan telah mengerahkan 700 pasukan SAR, serta sukarelawan terlibat dalam pencarian di kawasan bukit batu putih hingga Plaza Tol Gopeng. Namun hingga hari ini Acap masih belum ditemukan. |
2024.05.09 14:00 WhyHowForWhat Bagi yang pernah jadi kolektor buku tua, dimana kalian menemukan buku yang benar2 susah untuk ditemukan atau mahal di Indonesia atau di LN?
2024.04.27 12:16 a_HerculePoirot_fan Fun kokedama session tmr (April 28th, 9am-4pm) @ Taman Bandaran Kelana Jaya. There will be 13 free workshops available for walk-ins and pre-registration. Google form in the comment section.
submitted by a_HerculePoirot_fan to malaysia [link] [comments] |
2024.04.23 03:37 Fearless-Structure88 List of responsibilities for husband and wife
submitted by Fearless-Structure88 to Bolehland [link] [comments] |
2024.04.14 03:43 kazaltakom Sudah saatnya rupiah memiliki pecahan Rp200.000 dan/atau Rp500.000?
Negara | PDB per Kapita nominal (2023) | Pecahan Terbesar (Kurs 14-04-2024) |
---|---|---|
Indonesia | $ 5.109 | $6,20 |
Jordan | $ 4.851 | $70,54 |
Namibia | $ 4.786 | $10,66 |
Samoa | $ 4.638 | $36,56 |
Tanjung Verde | $ 4.503 | $48,39 |
Vietnam | $ 4.316 | $19,97 |
Maroko | $ 3.980 | $19,96 |
Filipina | $ 3.859 | $17,86 |
Bolivia | $ 3.858 | $28,93 |
Negara | PDB per Kapita nominal (2023) | Pecahan Terbesar (Kurs 14-04-2024) |
---|---|---|
Malaysia | $ 13.034 | $20,96 (100 MYR) |
Thailand | $ 7.298 | $27,28 (1000 THB) |
Indonesia | $ 5.108 | $6,20 (100.000 IDR) |
Vietnam | $ 4.316 | $19,97 (500.000 VND) |
Filipina | $ 3.859 | $17,86 (1000 PHP) |
Papua Nugini | $ 3.518 | $26,14 (100 PGK) |
Laos | $ 1.879 | $4,72 (100.000 LAK) |
Kamboja | $ 1.826 | $12,40 (50.000 KHR) |
Myanmar | $ 1.381 | $9,55 (20.000 MMK) |
2024.04.01 08:51 gefrost7 Apparently, I making less than my other colleagues, need suggestions!
"ANJIR!!!" -ucap temen gw gw tanya "kenapa?" "GAJI LO KECIL BANGET COK!" gw dengan polosnya "lah iya yak?" sontak dia ngasih unjuk slip gaji dia, terus dia bilang "wah parah sih elo gimana sih waktu tawar-menawar gaji?"singkat cerita, setahun lalu gw desperate cari kerja, gw yang waktu itu ga punya banyak experience di bidang gw yg sekarang dengan polosnya nerima gaji yang ditawarin tanpa gw tawar tawar lagi... nah gw sekarang disadarkan paygap gw itu cukup gede dengan temen-temen gw yang lain, sekitar 25-30% jauh dengan rekan-rekan gw, padahal secara ranking annual performance review gw nomer 4 out of 12 di divisi gw.
2024.03.27 04:58 ordinary_species Cinta menggebu-gebu di usia 25+
2024.03.08 11:03 CoomerDoomer92 [CopyPastaFB] ADIL ???
ADIL ??? Saya rasa ramai pernah nampak kedai dan promosi ni. 1. Nama kedai ni Baker’s Cottage submitted by CoomerDoomer92 to Bolehland [link] [comments]
https://preview.redd.it/uexfsc4a33nc1.jpg?width=720&format=pjpg&auto=webp&s=19a8aeef124d0f7c48eccc77bb06524f58a98265 |
2024.02.01 17:16 FriedSozij Butuh saran finansial.
2024.01.30 21:54 finestdopee I don't see anything good that make me want to keep going in this life, I need help?
2024.01.09 11:57 Specialist-Control38 Ngerasa stuck diumur 25
2024.01.09 04:07 dufanhavefun Slot Qris Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Dan Slot88 Gampang Menang
2023.12.29 12:55 acidlava101 random videos in my history that i didnt even watch?
some weird chinese gambling releated videos, with a pinch of random videos and they arent even being watched fully, somewhere until the middle does anyone know what can cause this? yes i checked and noone other than me/my devices is logged on my google account yes i changed my password and enabled 2 step thanks submitted by acidlava101 to youtube [link] [comments] https://preview.redd.it/85438vnk389c1.png?width=1005&format=png&auto=webp&s=bc8bf99a1bcbeaef26503e1cb7bf3309ba6ff936 |
2023.12.27 10:11 Bermainangin Bantuin temen malah bikin runya.
2023.12.21 04:18 Kikuch1 Pacaran dengan sesama introvert ternyata susah
2023.12.13 04:24 Visual-Mycologist861 Tips for me to improve endurance/stamina(25M)
2023.12.03 22:31 caitiep92 Pregnant and Gone in the Night: Where is Twelve Year Old Celina Mays? Willingboro, New Jersey, December 16,1996
2023.12.02 08:40 MerkuriIntan Hi komodos, sekedar mau ngeluapin cerita disini sebagai seseorang yang mencap diri "failed as a human, brother and son" dan berfikiran untuk "menutup buku"
Halo komodos, aku izin sekedar mau cerita disini karena sejujurnya selama ini hanya jadi SR. Aku sudah sekian lama pengen menulis dan menceritakan ini, namun karena terkendala waktu, mood dan mngkn rasa takut jadi baru bisa keturutan sekarang. submitted by MerkuriIntan to indonesia [link] [comments] Maaf, sekiranya apabila ceritanya bakalan panjang banget. Jadi aku (M24) adalah seorang lulusan prodi sasing dari salah satu ptn di jateng. Sekarang ini aku tengah menganggur selama kurang lebih 6/7 bulan yang mostly juga karena kesalahanku sendiri yang begitu teledor dan kurang bijak dalam menyikapi usia dewasa. Aku sempat bekerja di sebuah bimbel bahasa inggris sebagai admin disana selama kurang lebih 7 bulan sebelum diriku memutuskan untuk resign dari sana, tanpa mempertimbangkan adanya pekerjaan pengganti atau tidak sebelumnya. Sebelumnya memang sudah ada beberapa interview sebelum aku benar-benar keluar dari situ, namun memang belum berjodoh apa gimana aku belum benar-benar bisa secure pekerjaan sebelum aku memutuskan resign. Aku merasa sangat unwise dan terlalu larut dalam overthinkingku kala itu (akan aku perjelas di paragraf selanjutnya). Ada beberapa hal yang mendasari keputusanku untuk resign, namun 2 yang menjadi poin utama adalah mengenai benefit gaji dan jam kerja. Memang di awal sudah ditekankan apabila gaji yang diberikan akan dibawah UMK yang ada (hanya di angka 1 juta sekian). Itupun ternyata, masih ada potongan sekian persen dikarenakan bimbelnya masih dianggap oleh pihak Finance terdampak oleh pandemi, dan tidak dapat dipastikan untuk bisa kembali ke penghitungan gaji normal apakah bisa dilakukan dalam waktu dekat. Untuk benefit gaji sendiri aku merasa masih bisa menyanggupi karena aku juga untuk hitungan FG yang “sangat” minim skill (bahkan mngkn hampir ga punya) merasakan untuk mungkin mencoba mendapatkan pengalaman kerja yang nantinya, berharapnya, bisa dipergunakan untuk mempercantik CV. Untuk jam kerjanya, aku menanyakan soal hal itu, dan dari snaanya memberitahu apabila untuk jam kerja 6 jam dengan 2 shift (6 jam karena mngkn msh terdampak pandemi tadi, apabila sudah kembali bisa saja jadi 8 jam). Dan ada agenda-agenda lain seperti dinas ke luar kota dsb yang perlu dilakukan dan bisa saja menyita jam reguler yang sudah ada. Poin terakhir inilah yang mungkin menjadi pertimbanganku dan membuatku berfikir ulang. Jadi untuk bimbel ini sendiri ngga cuman bergerak di kantor utama, namun juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah dalam mengisi ekstrakurikuler mereka atau menawarkan jasa pengadaan lab bahasa (include dengan guru freelance dan buku mapelnya). Jobdesc ku disini kebanyakan berfokus pada observasi dan monitoring bagaimana kegiatan belajar mengajar baik dari guru freelance di kantor utama maupun yang ditempatkan di sekolah-sekolah tadi. Aku juga berkoordinasi dengan koordinator sekolah terkait dengan performa guru yang ada, respons murid, kualitas materi yang diberikan serta pengaturan jadwal seperti sesi foreigner (disini ada freelance foreigner juga, tapi ku lihat2 yang bisa stabil dtg cuman 1 orang) ujian mid dan final test. Pada mulanya, tepatnya 3 bulan pertama, aku masih merasakan enjoy dan senang untuk melakukan semua jobdesc yang ada. Walau terkadang masih sesekali kena tegur karena datang terlambat (jarak rumah ke kantor dulu memakan waktu krg lbh 45 menit) namun untuk perihal yang lain so far aku sendiri ngerasa masih sanggup-sanggup saja. Namun, hal yang sama mungkin ngga aku temui dengan orang rumah alias ortu yang ngerasa pekerjaanku memang dinilai masih terasa kurang dan mereka berharap jga aku bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Opini mereka menurutku valid karena aku sendiri punya 2 kakak yang memang sudah terlampau sukses, 1 bekerja di BUMN dan satunya lagi bekerja di sebuah perusahaan startup unicorn di Indonesia. Memang, sedari aku kuliah semester 1 aku mulai sadar apabila aku memang super inferior dibanding kakak-kakak ku. Aku memang ngerasa gapunya sesuatu hal lebih yang mngkn ga dimiliki oleh kedua kakakku. Aku terkadang takut untuk melihat mereka di kala diriku yang super inferior ini masih belum bisa berdiri tegap “setara” dengan mereka. Bahkan ortuku sendiri juga mengiyakan hal tersebut, dan memang aku jga merasakan hal yang sama. Pernah ada momen dimana ketika aku terselip gaji yang biasa kudapat hanya sekian 1 juta pun, ada sedikit gelak tawa dari ortuku karena merasa memang terlampau jauh bgt dari yang beliau harapkan (gajiku paling rendah di keluarga). Walau memang setelahnya mereka juga mengucap untuk tetap bersyukur akan rejeki yang ada, namun celetukan tawa tadi seolah-olah kutanggapi dengan mood negatif karena mengira memang aku akan berakhir jadi anak yang gagal di keluarga ini. Ortuku keduanya adalah seorang guru pns, bapak sudah pensiun dan ibu tahun depan ikut juga. Walau begitu, ada rasa malu dan merasa terbebani apabila aku nggak bisa mengikuti jejak anak-anak ortuku yang lain yang sudah sukses. Terlebih, kesan aku menjadi adik yang beban dan ortu yang enabling sepertinya juga jelek juga. Kembali ke topik pekerjaan di bimbel tadi, aku mulai merasakan ketidakselarasan antara workload dan benefit yang kuterima ketika aku mulai menjalani agenda dinas keluar kota. Mulanya aku berfikir agenda biasa pergi ke luar kota gitu, namun tidak. Aku diharuskan untuk berangkat jam 3 pagi demi untuk mem-paskan waktu dengan kegiatan KBM sekolah di luar kota sana (aku sudah melakukan agenda ini sekitar 4 kali, 2 kali ke kab. di jatim dan 2 kali juga di kab. di jateng). Biasanya, agenda ini dilakukan dengan perihal pembuatan laporan observasi lab bahasa atau untuk pelaksanaan TOEFL/TOEIC secara offline. Aku sedikit kaget mulanya karena aku berangkat pagi-pagi buta dan pulangnya pun bisa jadi melebihi jam kerja yang ada (oh iya aku lupa memberitahukan apabila tidak ada uang lembur disini). Apabila aku ngga salah, agenda ini ngga setiap waktu ada, minimum 1 bulan sekali memang. Yang mungkin lebih susah untuk ditebak adalah ketika ada agenda keluar kota terdekat (minimal 30-45 menitan jaraknya) yang mengharuskan untuk menggantikan guru freelance yang berhalangan secara mendadak. Memang, sudah ada pemberitahuan apabila hendak ijin bisa memberitahukan lebih awal. Namun terkadang aku masih menemui kasus dimana seharusnya aku jam 2 siang sudah bisa pulang, terpaksa harus menggantikan guru yang bersangkutan karena baru memberitahukan ijinnya pada saat jam 11-12 siang. Dan hal ini benar-benar tidak bisa diprediksi, dan akupun yang memang merasa skill mengajarku sangat kalah apabila dibandingkan anak-anak pendidikan otomatis kalang kabut ketika mendadak harus menyiapkan materi, absensi dan apa yang sekiranya bakal aku lakuin di sana nantinya. Kembali ke agenda keluar kota yang berangkat jam 3 pagi tadi, puncaknya adalah ketika aku ditugaskan untuk pergi ke cilacap dan berangkat jam 10 malam. Berbeda dengana agenda sebelumnya yang mungkin aku bisa pulang 2-3 jam dari jam seharusnya aku pulang, disini I’m literally working for 24 hours. Aku berangkat jam 10 malam dan tiba kembali disini pun jam 10 malam keesokannya pula, itupun aku sampai di kantor bukan yang sampai di rumah. Agendanya sedikit berbeda karena bukan observasi yang bisa sebentar, melainkan pendampingan untuk foreigner atas permintaan personal sekolah. Darisitulah aku merasa kalau mungkin kayak, apakah worth it untuk tetap melanjutkan ini? Dengan benefit sekian yang gaada lembur serta mungkin tidak ada kejelasan naik benefit or jenjang karir? Terlebih kadang aku merasa berfikiran negatif dengan orang tua di rumah karena melihat anak bungsunya yang mungkin akan berakhir tragis tidak bisa mengikuti jejak kedua kakaknya. Hal ini sudah kurasakan semenjak tahun lalu saat ku masih skripsian juga, saat judulku ditolak 2x dan aku merasa hilang arah karena banyak cibiran yang kuterima kala itu dari dosen-dosen yang menanyakan mengenai progress skripsiku, karena aku jauh tertinggal drpd temen2ku. Untungnya, aku sendiri ntah bagaimana bisa menyelesaikannya tepat waktu dan aku merasa itu menjadi salah satu best experience yg pernah kualami sejauh ini (mngkn terdengar sepele, namun bagiku sangat berkesan krn aku sering pusing dan nyetok obat pusing dari apotek kala itu). Setelah menimbang-nimbang, membaca-baca sedikit artikel tentang masa kerja normal untuk resign dsb, aku memutuskan untuk resign pada bulan ke tujuhku disana. Aku menyelesaikan semua tugasku disana dan mengucap goodbye sembari membelikan rekan-rekan disana beberapa roti dan kaleng wafer. Satu bulan pertama aku masih giat untuk mencari pekerjaan baru. Mengirimkan lamaran di lowongan yang ada, dan menunggu balasan yang ada. Akan tetapi, ntah apa yang merasuki diriku, pada bulan 2-4 aku seperti kehilangan minat dan arah dalam menata hidupku yang kacau balau ini. Aku sering membaca curhatan salah satu komodos disini yang sering berkeluh kesah soal skripsinya yang sudah diujung tanduk semester terakhir di DCT, dan komodos itu juga bilang apabila dia merasakan dirinya seolah-olah kehilangan minat dan keuletan untuk menuntaskan studinya. Aku serasa berada di perahu yang sama dengan komodos itu, hanya berbeda konteks saja karena aku dalam urusan pekerjaan. Aku benar-benar kehilangan arah dan terkadang hanya mengisi waktu dengan main game or baca-baca sosmed (I’m really sorry for being this lazy). Terkadang masih aku coba untuk memaksa diriku untuk menulis artikel sesuatu di sebuah website gitu yang membayar kontributornya untuk sekedar mengisi waktu luang, namun juga mencari mood dan menghadapi writer block jga bukanlah hal yang mudah. Ah iya, aku masih sesekali mengajar privat gitu. Ku merasa lebih mudah menghandle satu anak daripada satu kelas begitu. Kemarin sempat ikut tes cpns oleh ortu, aku juga coba jabanin demi serasa untuk “showing effort” ke mereka agar tidak terkesan hikkikomori/nolep bgt begitu. Namun melihat bahwa di formasiku bener2 hanya dibutuhin 1 biji orang saja, seketika mengerucutkan semangatku dan benar saja, tanpa persiapan matang aku gagal di tes nya dengan skor TIU ku dibawah passing grade. Setelahnya, sekarang ini, aku kembali mencoba untuk sekedar melamr lagi di beberapa tempat. Aku ngga terlalu tau pasti skill apa yang kupunya, terkadang aku lebih memilih untuk memasukkan lamaran di posisi seperti admin dsb, dengan berharap bisa mendapatkan gaji yang jauh lebih baik seenggaknya umk. Dalam lubuk hati, rasanya aku begitu bingung dan linglung mau dibawa kemana jiwa dan raga ini. Serasa aku hanya menjadi aib bagi keluargaku karena banyak hal yang aku gabisa kulakukan demi bisa setara dengan kakak-kakakku. Terlebih, pikiran negatifku dan overthinkingku semakin membabibuta kala mba iparku semua memiliki adik-adik yang seumuran denganku(or lebih tua dikit) jauh lebih sukses dan bisa menata hidup mereka dengan baik. Aku serasa menjadi seorang beban bagi kakak-kakakku. Terkadang sampai-sampai aku berfikir apabila mba iparku apakah membandingkan diriku dengan adik-adik mba iparku kala mereka sedang berada di ranjang. Aku tidak tahu darimana overthinking ini berasal, mungkin sudah terlalu lama aku bergumul dengan perasaan ini. Aku takut ketika banyak konten motivasi untuk menata hidup yang baik harus dimulai dengan memenuhi goals2 tertentu, atau membuat milestone tertentu. Seperti usia 25 harus sudah punya rumah, sudah punya tabungan/aset sekian, sudah financially independent dll. Terlebih apabila nanti sudah diburu dengan usia untuk dituntut berkeluarga. Urusan perut sendiri aja masih belum sepenuhnya kelar, apalagi perut orang lain gitu. 2x aku mencoba ke psikolog (yang masih terjangkau untuk dompetku) baik sebelum maupun sesudah resign belum bisa sepenuhnya menghilangkan overthinking dan rasa takutku akan masa depanku. Mau jadi apa aku? Mau ntar gimana setelah ortu pensiun semua, or bahkan ditinggal mangkat duluan? Apakah bakal tetep jadi aib keluarga yg gabisa dibanggain di mata ortu lain? Apakah bakal mati menyendiri sebatang kara? Sewaktu-waktu aku melihat ventilasi ruangan, kadang ada penglihatan untuk melihat diriku menggantung disana. Sekali pernah ketika orang rumah sedang pergi keluar semua, tak ada seorang pun, aku mencoba untuk mearik sebuah kursi dibawah ventilasi tsb dan menggantungkan sebuah sarung yang coba kulilitkan diantara leherku. 2-3 menit ku terdiam memikirkan “Am I already hit the rock bottom? Will I give myself another chance? Isn’t this the perfect way to end it?”. Aku urungkan niat tersebut krn aku merasa belum bener2 hit the rock bottom, tpi pikiran soal aku menggantung itu kerapkali terngiang. ilustrasi saja Kalaupun memang aku matipun, aku pengen meninggalkan rekening serta barang2 elektronikku untuk mereka bisa jual nantinya. Ga banyak memang, rekeningku sendiri hanya sekitar 12jt aja aku bener2 simpen selama 6 bulan ini hasil bekerja dan sisa dana kkn dulu. Aku ga main slot, judi ataupun pijol dll. Mungkin hanya itulah yg bisa kutinggalkan untuk mereka. Aku merasa hopeless, takut, menjadi seseorang yg hanya jadi beban dan aib bagi orang lain. Takut menjadi yang paling ketinggalan kereta daripada yang lain. Pernah saking tantrum dan bingungnya aku jedotin kepalaku ke sebuah meja beton sampai benjol, atau kepala belakang ke tembok gitu. Pengen mencoba donor darah biar seenggaknya merasa bis aada value as a human being buat bisa berguna buat org lain, selalu ditolak gara2 tensi tinggi/hb nya yg lewat. Aku pernah dulu semasa kerja kepala serasa digetok palu kencang bgt randomly gitu, dan ternyata kena tensi di angka 100an/90an lbh. Kata dokternya emg jangan terlalu banyak pikiran dulu dan jaga waktu tidur istirahat gitu. ilustrasi saja Semenjak awal tahun ini rasanya jadi gampang bgt terlalu larut dalam kesedihan sampai-sampai hanya krn aku trerlalu was-was akan gimana soal masa depan sendiri nantinya, aku kerap menangis sendiri di dalam kamar cukup lama. Hanya dengan membenturkan kepala di touchpad laptop saja sembari memikirkan diriku 5 tahun kedepa, seketika membuatku mataku berlinang air dan sesenggukan. Aku malu untuk mengakuinya, karena kesan disini memang cowo lebih tegar, kuat dlm menutupi emosi yang ada. Cowo lebih membuang semua perasaan itu buat nemuin jalan keluar yg ada, namun aku sendiri ga bisa melakukan hal semacam itu, ntah kenapa. Aku malu menjadi cowo yang gampang nangis gini, kesannya ga manly gitu. Aku pengen senggaknya bisa mengukir senyum bangga di wajah kedua orangtuaku sebelum aku bakal say goodbye for the last time ama mereka. Mba iparku pernah sekali bilang ke aku pas lebaran "gausah malu-malu dek, anggep aja kakak sendiri", serasa aku pengen jawab "I will never be your younger brother, sis, not until I am as successfull as your biological younger brother. I am worthless and only bring shame to this family". Tapi kurungkan dalam hati saja. Aku begitu takut menemui orang-orang yang kukenal. Mungkin ini bbakal jadi post terakhirku jga dengan akun ini. Aku gamau terlalu banyak ngepost krn takut mngkn akan mengganggu komodos yang lain. Melihat postingan Quora mba Grita Amelia dulu disini jga serasa membuatku takut untuk open up cerita seperti ini. Aku sering banget membaca postingan H2H disini yang mungkin membuatku merasa I am not that alone, but stil…, Hanya 3 orang real life yang tau aku ceritakan seperti ini, dan yah aku berharap mereka ga ngebocorinnya ke siapa2. At least sebelum aku mngkn meninggalkan mereka. Sekali lagi, maaf komodos klo emg terkesan panjang banget , ngalor ngidul, dan hopeless gini. Thanks for reading. TL;DR : Aku ngerasa gagal menjadi seorang manusia, anak dan adik buat kakak-kakakku maupun kakak iparku karena aku masih belum bisa merasa "setara" dengan mereka dan ortu pun juga berharap begitu, namun aku ngga tahu cara untuk mewujudkannya. Merasa makin tertinggal dengan balapan umur yang ada with no particular skill I could offer. Severe overthinking and always seeing my future as a bleak cloud ahead of me, bagai kapal yang terombang ambing di tengah lautan gatau mau berlabuh kemana. Suicide keeps crossing in my mind as an option, cuz that's the only way to relieve my pain of being such a failure in the eyes of everyone that I know.. Maaf komodos ga ngasi TLDR, sorry for this shitty long post |
2023.11.21 21:19 sumpitsakit Curhat netizen susah dapat kerja
submitted by sumpitsakit to ondonesia [link] [comments] |
2023.11.21 21:19 sumpitsakit Curhat netizen susah dapat kerja
submitted by sumpitsakit to ondonesia [link] [comments] |
2023.11.21 21:16 sumpitsakit Curhat netizen susah dapat kerja
submitted by sumpitsakit to ondonesia [link] [comments] |
2023.11.21 21:15 gajibuta Curhat netizen susah dapat kerja
submitted by gajibuta to indonesia [link] [comments] |