Naska pidato pergaulan bebas

Looking for Volunteers - Indonesian Course, Inspired by Michel Thomas/Paul Nobel/Language Transfer

2023.11.11 03:05 europeanplan Looking for Volunteers - Indonesian Course, Inspired by Michel Thomas/Paul Nobel/Language Transfer

Edit: We've had 2 persons apply for the narration position. If you'd still like to help with the course notes or associated script, however, you would be a big help! (Suntingan: Kami telah memiliki 2 orang yang melamar posisi narasi. Namun, jika Anda masih ingin membantu dengan catatan kursus atau skrip terkait, Anda akan sangat membantu!)
Hello all! (Gulir ke bawah untuk terjemahan bahasa Indonesia.)
I hope this message finds you well. I wanted to share my passion for languages as a polyglot and aspiring linguist. Recently, I've been delving into the fundamentals of Indonesian and have a goal to develop a conversational course for the language, inspired by the teaching styles of Michel Thomas, Paul Noble, and Language Transfer.
For those unfamiliar with these figures or organizations, they employ a distinctive method of teaching through audio lessons. While their approach is somewhat idealistic, they believe that anyone can achieve proficiency in a new language relatively quickly through their courses and immersion.
I'm not seeking criticism here, as opinions on these methodologies vary. Success depends on the individual's focus, motivation, and participation. Many of my friends and I have found success with these teaching methods, and I believe they can be incredibly effective when the right person discovers them.
I'm currently leading a project called Forge Fluent, which aims to reinvent Michel Thomas' original efforts at no cost. Similar to the motivations of Language Transfer, Forge Fluent aims to be more accessible to the general public—open to anyone who wants to participate. It's essential to note that our goal is not to overshadow the work of Language Transfer and its community. Forge Fluent is focusing on languages not covered by Language Transfer, conducting our own research with our own resources. We reached out to the owner of Language Transfer, but they politely declined to collaborate with us.
I have almost completed the research required to formulate a conversational Indonesian course, which the notes for it can be found here. (If you notice any inaccuracies or would like to add to it, please, feel free to.) However, I face a challenge—I need someone to narrate it and potentially participate in the course. It would also be a great privilege to have someone review the notes and confirm that all the material is valid and in accordance with the rules of the language.
Unfortunately, I am unable to do this for several reasons. Primarily, I am not a native Indonesian speaker, and I also have a speech disorder that hinders me from making crucial pronunciations accurately. My goal is for this course to genuinely teach people and provide correct information.
I am looking for individuals who may not necessarily have extensive experience but meet the following criteria:
There is currently no specific deadline or schedule, and I aim to be as flexible as possible. Please note that this is a volunteer opportunity, but if any profit is generated in the future, I can assure those participating will receive some form of payment.
Thank you for taking the time to read this! If you have any questions, please feel free to ask.
--
Saya harap pesan ini menemui Anda dalam keadaan baik. Saya ingin berbagi minat saya terhadap bahasa sebagai seorang poliglot dan calon ahli bahasa. Baru-baru ini, saya tenggelam dalam dasar-dasar Bahasa Indonesia dan memiliki tujuan untuk mengembangkan kursus percakapan untuk bahasa ini, terinspirasi oleh gaya pengajaran Michel Thomas, Paul Noble, dan Language Transfer.
Bagi mereka yang tidak akrab dengan figur atau organisasi ini, mereka menggunakan metode pengajaran yang khas melalui pelajaran audio. Meskipun pendekatannya agak idealis, mereka percaya bahwa siapa pun dapat mencapai keahlian dalam bahasa baru dengan relatif cepat melalui kursus dan imersi mereka.
Saya tidak mencari kritik di sini, karena pendapat tentang metodologi ini bervariasi. Keberhasilan bergantung pada fokus, motivasi, dan partisipasi individu. Banyak teman saya dan saya telah meraih kesuksesan dengan metode pengajaran ini, dan saya percaya bahwa metode ini dapat sangat efektif ketika orang yang tepat menemukannya.
Saat ini, saya memimpin proyek bernama Forge Fluent, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali upaya asli Michel Thomas tanpa biaya. Sejalan dengan motivasi Language Transfer, Forge Fluent bertujuan menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat umum—terbuka bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi. Penting untuk dicatat bahwa tujuan kami bukan untuk mengungguli karya Language Transfer dan komunitasnya. Forge Fluent fokus pada bahasa-bahasa yang belum dicakup oleh Language Transfer, melakukan penelitian kami sendiri dengan sumber daya kami sendiri. Kami telah menghubungi pemilik Language Transfer, tetapi mereka dengan sopan menolak untuk berkolaborasi dengan kami.
Saya hampir menyelesaikan penelitian yang diperlukan untuk merumuskan kursus percakapan Bahasa Indonesia, yang catatannya dapat ditemukan di sini. (Jika Anda melihat ada ketidakakuratan atau ingin menambahkannya, silakan.) Namun, saya menghadapi tantangan—saya membutuhkan seseorang untuk menceritakannya dan mungkin berpartisipasi dalam kursus ini. Juga akan menjadi suatu kehormatan besar jika ada yang bisa meninjau catatan dan mengkonfirmasi bahwa semua materi valid dan sesuai dengan aturan bahasa.
Sayangnya, saya tidak dapat melakukannya karena beberapa alasan. Terutama, saya bukan penutur asli Bahasa Indonesia, dan saya juga memiliki gangguan berbicara yang menghambat saya membuat pengucapan yang penting dengan akurat. Tujuan saya adalah agar kursus ini benar-benar mengajarkan orang dan menyediakan informasi yang benar.
Saya mencari individu yang mungkin tidak memiliki pengalaman yang luas tetapi memenuhi kriteria berikut:
Saat ini belum ada batas waktu atau jadwal tertentu, dan saya bertujuan untuk sefleksibel mungkin. Harap dicatat bahwa ini adalah kesempatan sukarela, tetapi jika ada keuntungan yang dihasilkan di masa depan, saya dapat menjamin bahwa mereka yang berpartisipasi akan menerima beberapa bentuk pembayaran.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca ini! Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan bertanya dengan bebas.
submitted by europeanplan to indonesian [link] [comments]


2023.10.05 12:15 revoilt1 Pandangan Orang Tua terhadap "pergaulan bebas" di agama berbeda-beda

Agak sensitif kali ya, gw mw tanya sama teman2 dari keluarga agama lain. Seperti kita ketahui, pergaulan bebas bukan hal yang jarang ada di Indo. Walaupun mayoritas muslim, tp mungkin aja lebih mayoritas lagi muslim KTP, namun begitu,
klo ortu muslim tahu anaknya "bergaul bebas" pasti dihajar. Walaupun ortunya mungkin muslim ktp.
Nah beberapa waktu lalu, gw ngobrol sama senior bapak2 di kantor, Kristen dari minahasa, dia ada sedikit ngomongin tentang anaknya yg "berhubungan" dengan pacarnya, tapi yg gw tangkap dia oke aja selama g menghamilin pacarnya. dan bapak ini kristen praktisi juga yang pergi ke gereja setiap minggu (makanya g bisa diajak lembur pagi2 weekend). Lumayan culture shock juga wkwkwk.
Nah pertanyaan gw apakah bergaul bebas ini bukan taboo yg sedemikian sehingga anaknya layak dihajar y di keluarga kristen indonesia, atau keluarga hindu, atau keluarga budha, atau keluarga konghucu?
submitted by revoilt1 to indonesia [link] [comments]


2023.08.31 16:57 jembrik Alhamdulillah

Alhamdulillah
entah ini sarkas apa nggak
submitted by jembrik to indonesia [link] [comments]


2023.02.25 18:51 jacobcrackers14 hah?

hah? submitted by jacobcrackers14 to Bolehland [link] [comments]


2023.02.23 18:02 Aaaaa12333 Pendidikan Sekuler

Bahaya Pendidikan Sekuler
Yang dimaksud pendidikan sekuler ialah pendidikan yang tidak memperhatikan ilmu dienul Islam, atau tidak berasaskan Islam.
Adapun bahayanya banyak sekali, bahaya pengajarnya, materinya, dan pergaulannya.
Bahaya Pengajar
Pada umumnya pengajarnya tidak mengenal aqidah yang benar, atau bodoh terhadap ajaran Islam, dan boleh jadi mereka orang kafir atau musyrik atau orang yang memusuhi Islam, itu semua karena latar belakang pendidikan mereka sebelumnya.
Perhatikan dosen yang mengajar di perguruan tinggi agama Islam dan lainnya. Tentu hal ini akan berbahaya bila penuntut ilmu tidak memiliki aqidah dan syari’at Islam yang benar. Penuntut ilmu (mahasiswa) yang memiliki pengetahuan yang haq pun segan menegur kesalahan pengajarnya karena khawatir tidak lulus. Adapun siswa uang kuat imannya, tentu tidaklah betah bergaul dengan mereka karena Allah Azza wa Jalla menanamkan iman di hati mereka. Lihat surat Al-Hujurat/49: 7
Bahaya Materinya
Boleh jadi materi yang diajarkan termasuk perkara yang dilarang menurut ajaran Islam karena berkenaan dengan aqidah dan akhlak, atau membahayakan jasmani dan rohaninya. Maka siswa yang tidak mengenal ajaran Islam yang kaffah tentu sulit untuk menghukumi materi itu boleh dipelajari atau tidak.
Bahaya Pergaulan
Biasanya, pendidikan umum tidak memperhatikan pergaulan siswa dan siswinya, mereka bercampur menjadi satu tanpa ada hijab (pembatas,-red) yang menghalanginya, bahkan pengajarnya campur laki-laki dan wanita. Padahal melihat wanita yang bukan mahramnya hukumnya haram (lihat surat An-Nu24 : 30-31), apalagi bergaul bebas bertatap muka, sentuh-menyentuh, berkhalwat, dan bepergian tanpa mahram. Tentu dosanya lebih besar daripada manfaat ilmu yang diperolehnya. Perhatikan sekolah kedokteran dan perkuliahan di jurusan lainnya, zina mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki, setiap hari menjemputnya. Siapakah yang bertanggung jawab bila musibah telah menimpa? Siapakah yang bertanggung jawab di akhiratnya?
Adapun bahaya lain, mereka akan meninggalkan menuntut ilmu dienul Islam dan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla karena mereka sibuk dengan ilmu duniawinya. Bahkan, boleh jadi akan memerangi Islam dan ulamanya.
Referensi : https://almanhaj.or.id/2444-kemana-menyekolahkan-anak.html
submitted by Aaaaa12333 to SalafiCentral [link] [comments]


2023.02.23 18:01 Aaaaa12333 Pendidikan Sekuler

Bahaya Pendidikan Sekuler
Yang dimaksud pendidikan sekuler ialah pendidikan yang tidak memperhatikan ilmu dienul Islam, atau tidak berasaskan Islam.
Adapun bahayanya banyak sekali, bahaya pengajarnya, materinya, dan pergaulannya.
Bahaya Pengajar
Pada umumnya pengajarnya tidak mengenal aqidah yang benar, atau bodoh terhadap ajaran Islam, dan boleh jadi mereka orang kafir atau musyrik atau orang yang memusuhi Islam, itu semua karena latar belakang pendidikan mereka sebelumnya.
Perhatikan dosen yang mengajar di perguruan tinggi agama Islam dan lainnya. Tentu hal ini akan berbahaya bila penuntut ilmu tidak memiliki aqidah dan syari’at Islam yang benar. Penuntut ilmu (mahasiswa) yang memiliki pengetahuan yang haq pun segan menegur kesalahan pengajarnya karena khawatir tidak lulus. Adapun siswa uang kuat imannya, tentu tidaklah betah bergaul dengan mereka karena Allah Azza wa Jalla menanamkan iman di hati mereka. Lihat surat Al-Hujurat/49: 7
Bahaya Materinya
Boleh jadi materi yang diajarkan termasuk perkara yang dilarang menurut ajaran Islam karena berkenaan dengan aqidah dan akhlak, atau membahayakan jasmani dan rohaninya. Maka siswa yang tidak mengenal ajaran Islam yang kaffah tentu sulit untuk menghukumi materi itu boleh dipelajari atau tidak.
Bahaya Pergaulan
Biasanya, pendidikan umum tidak memperhatikan pergaulan siswa dan siswinya, mereka bercampur menjadi satu tanpa ada hijab (pembatas,-red) yang menghalanginya, bahkan pengajarnya campur laki-laki dan wanita. Padahal melihat wanita yang bukan mahramnya hukumnya haram (lihat surat An-Nu24 : 30-31), apalagi bergaul bebas bertatap muka, sentuh-menyentuh, berkhalwat, dan bepergian tanpa mahram. Tentu dosanya lebih besar daripada manfaat ilmu yang diperolehnya. Perhatikan sekolah kedokteran dan perkuliahan di jurusan lainnya, zina mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki, setiap hari menjemputnya. Siapakah yang bertanggung jawab bila musibah telah menimpa? Siapakah yang bertanggung jawab di akhiratnya?
Adapun bahaya lain, mereka akan meninggalkan menuntut ilmu dienul Islam dan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla karena mereka sibuk dengan ilmu duniawinya. Bahkan, boleh jadi akan memerangi Islam dan ulamanya.
Referensi : https://almanhaj.or.id/2444-kemana-menyekolahkan-anak.html
submitted by Aaaaa12333 to u/Aaaaa12333 [link] [comments]


2022.10.07 13:00 Ur_local_fish RANDOM SHOWER TOUGHTS: usaha apakah yang paling tepat untuk mengurangi seks bebas di indonesia selain sex ed?

RANDOM SHOWER TOUGHTS: usaha apakah yang paling tepat untuk mengurangi seks bebas di indonesia selain sex ed?
gw terinspirasi pemikiran ini dari video yg viral di tiktok dan twitter ini. dimana si apoteker justru memberi suplemen ibu hamil kepada para muda-mudi yang "kebobolan" dan mulai tumbuh kandungan. disini gw antara setuju gak setuju. dimana, rasa kemanusiaan pada bayi tersebut menimbulkan pro, dan tanggung jawab si muda mudi ini untuk mengurus bayi menjadi kontra.
dari situ tercetuslah ideologi untuk membangun sistem aborsi. dimana, muda-mudi "kebobolan" yang masih sekolah atau mengalami kekerasan seksual, diperbolehkan atau harus menggugurkan kandunganya demi kesehatan dan pendidikan. sementara muda-mudi yang lebih dewasa harus mengikuti tes kelayakan untuk keputusan izin menggugurkan, atau menjaga kandungan agar nantinya mereka bisa bertanggung jawab pada kandungan yang mereka buat.
namun, masalah baru muncul. jika ada peraturan dimana aborsi digratiskan, makan akan semakin besar potensi para pemuda menganggap enteng seks bebas dan seenaknya melakukan pergaulan bebas, karena jaminan aborsi tersebut. karena itu, solusi yang gw pikiran adalah membuat undang2 dimana pemuda yang lebih dari dua kali melakukan aborsi (karena seks bebas) akan dicabut fertilitasnya secara paksa. dengan demikian, tidak akan ada pemuda yang harus menggugurkan atau melahirkan anak yang nantinya berpotensi dicampakkan atau tidak diurus karena ketidak bertanggung jawabnya pemuda/pemudi tersebut.
gw pikir masalah selesai disini. tapi entah kenapa muncul pertanyaan baru: "kalau fertilitas dicabut, muncul potensi masalah baru yaitu: pemuda akan menganggap ini menjadi kesempatan untuk mereka melakukan seks yang lebih bebas." padahal seks bebas juga merupakan sumber penyakit. dimana dengan semakin bebasnya pergaulan, justru mampu menyebarkan penyakit dan virus seperti HIV, AIDS, herpes, dan penyakit seks menular lainya. dan karena itulah diperlukan edukasi seks yang cukup semenjak kecil. tapi, meskipun gw punya harapan buat indonesia paham edukasi seks, untuk saat ini gw masih agak skeptis untuk orang indonesia paham sepenuhnya.
jadi intinya, gw menemukan bahwa ada banyak cara untuk kita mencegah seks bebas dan kelahiran anak2 yang nantinya akan dilahirkan oleh orangtua yang belum bisa bertanggung jawab. cuma, untuk menyukseskan semua ini, semua rakyat indonesia dari pemerintah sampai warga masyarakat harus bisa melaksanakan semua prosedur dengan sebaik baiknya. dan kalau komodos punya pendapat lain, boleh diskusiin disini. silahkan saling berbagi pendapat dari perspektif masing-masing.
https://preview.redd.it/hj7o26pb3ds91.jpg?width=675&format=pjpg&auto=webp&s=c65db53a6f69d6cb55d0c1f0dad46b9fb8fb79bd
submitted by Ur_local_fish to indonesia [link] [comments]


2022.09.10 16:25 Kyiee_pon UMN atau Binus Alsut?

Hi! Minta sarannya dong. Gw bingung mau kuliah di UMN atau BINUS bagian Alsut. Niatnya mau ambil DKV, dan mau jadi 2D/3D Artist and/or UI/UX Designer. Pengennya target ke luar negeri yg deket2 sih tapi di Indo juga gpp wkwkwk
Awal rencana memang mau di UMN karena peminatan Interactive Design yang bikin gw tertarik. Tapi sempet pikir kalo networking and Englishnya lebih sreg di Binus, dan temen2 gw juga bilang gitu. Kira2 bener ga ya?
Kalo Binus, gw lebih khawatir sama biayanya (worth the money or not). Untuk jurusan gw lumayan tertarik sih sama Animation.
Pas tanya ke ortu, mereka acc2 aja ambil yg mana, sedangkan kalo kata kakak gw, dia pribadi lebih saranin UMN karena pergaulan dan gaya hidup di Binus terlalu bebas/melenceng (gatau sih kalo ini)
Mohon sarannya kakak2 apalagi yang punya pengalaman dari univ di atas. Btw gw jg bukan orang Jabodetabek jadi kurang tau lingkungannya gimana, so boleh juga nih tambahin soal lingkungan sana XD Thank you!!!
submitted by Kyiee_pon to indonesia [link] [comments]


2022.07.09 23:11 tersxin Pergaulan bebas

Pergaulan bebas adalah apabila seorang lelaki dan perempuan tanpa pengawasan.Pergaulan bebas dapat mendorong kepada perbuatan seks luar nikah berlaku dalam masyarakat..Pergaulan bebas mestilah dibendung kerana ia melahirkan generasi yang tidak bermaruah seperti di negara-negara barat yang lain..Generasi yang tidak bermaruah bermaksud generasi yang tidak mementingkan kehormatan diri dalam melakukan sesuatu...
Institusi keluarga juga runtuh dan tidak menjadi pilhan sekiranya seks luar nikah diamalkan..Contohnya,di negara barat yang tidak mempunyai sistem keluarga yang erat..Seorang lelaki yang menyayangi seorang perempuan itu tidak akan menggunakan seorang perempuan untuk seks semata-mata tanpa komitmen seperti nikah..
submitted by tersxin to NegarakuMalaysia [link] [comments]


2022.04.08 09:39 helloiamarobot89359 Apakah normal untuk memiliki strict parents at 22 years old?

I am F22 with strict, religious Christian parents. Strict as in curfew jam 8 malam, kalau keluar rumah diinterogasi dengan detail lengkap dengan siapa, pulang jam berapa dan minta dikabarin setiap 2 jam at least, not allowed alcohol, not allowed to ride Grab/Gojek alone, discouraged from joining campus activities. Although saya dijauhkan dari pergaulan bebas which is a good thing, I find it very hard to go out of my comfort zone and still feel like a child tanpa kebebasan since I was sheltered all my life. Scared to drive a car walaupun saya lagi belajar, scared to call strangers through phone, dan lain-lainnya and my parents wonder why I am so scared to do anyting. Saya lagi menjalani magang WFH sambil kuliah earning intern salary, ga dikasih allowance from parents, and I really want to gain independence without moving out. Is this something a lot of Indonesians experience, considering that this country is pretty conservative or am I just severely behind?
Edit: Thankyou sm guys for the support and advice!! I have been needing to get this off my chest for a long time
submitted by helloiamarobot89359 to indonesia [link] [comments]


2022.01.23 14:02 thatesa Akibat pergaulan bebas

Akibat pergaulan bebas submitted by thatesa to indonesia [link] [comments]


2021.10.11 19:46 tersxin Pergaulan bebas di Malaysia

Bila tengok video faris azri tv,aku pelik org muda di Malaysia ni Islam atau tak?Aku sampai sekarang masih pelik dengan budaya bf gf...Bercinta tu aku faham tapi budaya bf gf ni..bukannya ada ikatan apa pun...Dan ada banyak kes perempuan dan lelaki berzina..apa mak bapak perempuan tu buat?Kenapa benda ni boleh berlaku?Boleh bincangkan?Benda ni boleh merosakkan keturunan,maruah,akhlak dan sosial masyarakat.dan sepatutnya tidak ada kelab malam/private party di bumi org Islam ni.Lepastu tanya kenapa hujan tak turun eh?
submitted by tersxin to NegarakuMalaysia [link] [comments]


2021.04.29 10:21 ddrt2251 Politik Luar Negeri dan Sejarah Diplomasi R.I, Diplomasi Era Soekarno

Proklamasi Indonesia yang diproklamirkan oleh Soekarno dan Moh. Hatta telah membawa bangsa ini menuju suatu era yang baru di mana Indonesia resmi menjadi sebuah negara. Sebagai sebuah negara yang baru tentu saja Indonesia membutuhkan pengakuan dari negara lain bahwa negara Indonesia sudah berdiri dan siap untuk menjadi anggota dari komunitas internasional. Selain itu juga pada pasca kemerdekaan Indonesia dan berakhirnya Perang Dunia II, konstelasi politik dunia terbagi menjadi kekuatan besar antara Blok Barat (AS) dan Blok Timur (Soviet). Banyak negaranegara di dunia ini pun tak lepas dari arus konstelasi tersebut, mereka berlomba untuk menjadi aliansi Blok Barat maupun Blok Timur. Periode ini dikenal sebagai era perang dingin, yang menampilkan persaingan sengit antara kedua blok di berbagai bidang kehidupan: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan telik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan, perlombaan nuklir dan persenjataan. Konflik antara kedua blok ini lantas menyebar ke seluruh dunia ketika AS membangun pertahanan terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Meskipun kedua negara adikuasa itu tidak pernah bertempur secara langsung, konflik di antara keduanya secara langsung ataupun tidak langsung telah menyebabkan berbagai perang atau ketegangan, baik dalam hubungan antar bangsa maupun di dalam bangsa-bangsa.

Konflik antara dua negara adikuasa itu memicu perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hongaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Perang dingin juga memberi kontribusi kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan, menimbulkan krisis rudal Kuba dan krisis Timur Tengah. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh tembok Berlin. Posisi ini cukup membuat Indonesia mengalami masa-masa sulit. Sementara itu agresi Belanda yang ingin kembali menjajah pasca kemerdekaan, Indonesia dihadapkan pada situasi yang dilematis. Kelompok kiri ingin bangsa ini bergabung dengan blok Komunis yang sangat anti Barat, untuk memperkuat perjuangan melawan Belanda yang merupakan anggota dari blok Barat. Sementara para pemimpin nasionalis seperti Hatta dan Sjahrir, tidak ingin Indonesia dikuasai komunis. Inilah alasan kenapa akhirnya pemerintah mengambil jalan tengah, yakni tidak memihak kepada blok manapun (Legge, 1972:255-276). Indonesia berusaha konsisten dengan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pergaulan antar bangsa. Prinsip yang menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak setiap bangsa dan warganya, serta prinsip yang menekankan koeksistensi damai yang secara aktif “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.” Prinsip kemanusiaan Indonesia termaktub dalam Pancasila menjadi sintesis ajaran Declaration of American Independence dan Manifesto Komunis. Dalam sebuah pidato Soekarno di PBB, yang diberi tajuk “To Build the World a New”, Soekarno menyangkal pendapat filsuf Bertrand Russel, yang membagi dunia ke dalam dua poros ajaran itu. “Maafkan Lord Russel. Saya kira tuan melupakan adanya lebih daripada seribu juta rakyat, rakyat Asia dan Afrika, dan mungkin pula rakyat-rakyat Amerika Latin, yang tidak menganut ajaran Manifesto Komunis ataupun Declaration of American Independence.” Selanjutnya, ia katakan bahwa Indonesia tidak dipimpin oleh kedua paham itu, tidak mengikuti konsep liberal dan komunis. “Dari pengalaman kami sendiri dan dari sejarah kami sendiri tumbuhlah sesuatu yang lain, sesuatu yang jauh lebih cocok.” Lantas dia simpulkan, “Sesuatu itu kami namakan Pancasila. Gagasangagasan dan cita-cita itu, sudah terkandung dalam bangsa kami.

Telah timbul dalam bangsa kami selama dua ribu tahun peradaban kami dan selama berabad-abad kejayaan bangsa, sebelum imperialisme menenggelamkan kami pada suatu saat kelemahan nasional.” (Soekarno, 1989:63-64). Dalam situasi politik perang dingin dan memperjuangkan ko-eksistensi damai, Mohammad Hatta merumuskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, sebagaimana terkenal dalam buku tulisannya yang berjudul Mendayung Di antara Dua Karang. Makna politik luar negeri seperti yang pernah diutarakan Bung Hatta pada pidato pertamanya sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia di hadapan Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP) tanggal 2 September 1948 adalah sebagai berikut: Bebas artinja menentukan djalan sendiri, tidak terpengaruh oleh pihak manapun sedangkan aktif artinja menudju perdamaian dunia dan bersahabat dengan segala bangsa…” ”Pemerintah berpendapat bahwa pendirian jang harus kita ambil ialah supaja kita djangan mendjadi objek dalam pertarungan politik internasional, melainkan kita harus tetap mendjadi subjek jang berhak menentukan sikap kita sendiri, berhak memperdjoangkan tudjuan kita sendiri, jaitu Indonesia Merdeka seluruhnja.(Hatta, 1948:29). Sebelum itu, Sjahrir dalam pidatonya di depan Asian Relations Conference di New Delhi, 25 Oktober 1947 mengatakan, “dunia tampaknya memaksa kita membuat pilihan antara kekuatan yang sekarang saling bermusuhan, antara blok Anglo-Saxon dan blok Soviet Rusia. Benarlah sikap kita yang menolak untuk dipaksa. Kita mencari wujud internasional yang sesuai dengan kehidupan intern kita dan kita tidak ingin terperangkap dalam sistem-sistem yang tidak cocok dengan kita dan tentu saja tidak ke dalam sistem yang saling bermusuhan dengan tujuan kita…”(Tim Balai Pustka, 1946).

Dari ucapan ketiga tokoh yang menentukan politik luar negeri pada awal berdirinya Republik Indonesia, cukup jelas bahwa sedari awal negara ini berdiri telah diletakkan dalam politik nonblok, jauh sebelum gerakan nonblok sendiri muncul di arena politik internasional, walaupun istilah nonblok pada waktu itu belum dipakai. Politik luar negeri bebas dan aktif ini sudah merupakan suatu politik yang diterima secara mantap oleh masyarakat Indonesia. Ketika tahun 1951 Menteri Luar Negeri Ahmad Subardjo dan Duta Besar Amerika Merle Cochran menandatangani perjanjian kerjasama keamanan dengan Amerika Serikat terkait dengan Mutual Security Act (MSA), terjadi krisis politik di Indonesia yang menjatuhkan kabinet Sukiman (Loebis, 1992:254). Kerjasama tersebut dinilai sangat merugikan politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia. Kabinet Sukiman dituduh telah memasukkan Indonesia ke dalam Blok Barat. Salah satu ciri ekspresi politik bebas aktif adalah politik nonblok. Dalam hal ini, Indonesia bebas memilih jalan dalam perpolitikan dunia. Tidak ada tekanan baik dalam maupun luar. Indonesia tidak kemudian jatuh ke tangan Blok Barat maupun Blok Timur. Indonesia mencoba untuk berdiri di tengah-tengah (di antara dua karang) dan tidak memihak AS maupun Soviet. Karena jika memihak salah satunya akan melunturkan semangat dan makna dari ‘bebas’ itu sendiri.
submitted by ddrt2251 to indonesia [link] [comments]


2020.07.11 18:33 islamkingdom_ar Pergaulan Bebas Biang Petaka

Pergaulan Bebas Biang Petaka
Daerah ini didedikasikan untuk menyebarkan moralitas, menunjukkan nilai moral dalam Islam dan mengekspos melalui kepribadian Nabi Muhammad - damai dan berkah, Pengantar Pergaulan Bebas Biang Petaka
https://www.global-minbar.com/id/akhlak-dan-moral-pergaulan-bebas-biang-petaka
submitted by islamkingdom_ar to u/islamkingdom_ar [link] [comments]


2020.07.02 20:16 Jiv-R Osob Kiwalan (Bahasa Walikan/Kebalikan) khas Ngalam.

Hai
Salam dari saya semoga baik-baik saja selama masa pandemi covid-19 ini dan semoga sehat sejahtera baik itu jiwa dan raga ya.
Oh iya selama ini saya lagi jarang on karena ada aja tanggung jawab yg harus di lakukan, jadi agak kurang update tentang apa aja yg di bahas sama kalian semua di indonesia ini hehe.
Mohon maaf ya kalau Long post.
Langsung saja;
https://imgur.com/ia9DwQ6
Beberapa dari kalian mungkin tidak asing dengan Osob Kiwalan ini ya, atau mungkin sekedar tau tapi tidak begitu tau apa itu Osob Kiwalan dan darimana sih bahasa ini pertama kali di kenalkan. Bahasa Walikan ini awalnya dari Malang tentunya, namun ada beberapa sumber yang mengatakan kalau jaksel sudah mulai mengadaptasinya? haha canda.
~Adi: "He ker, ayo malming ngipok ndek ngalam" (he rek, ayo malam minggu ngopi di malang)
~Salna: "Arep Ngipok nengdi umak? ngalam iku ombo" (mau ngopi kemana kamu? malang itu luas)
~Adi: "Suhat ae kuy, Ayas ono diskon iki nok Nusantara" (suhat aja yuk, aku ada diskon ini di nusantara)
~Salna: "woyi, Tak susul mbek libom ae cek menisan bareng ya" (iya, ku jemput pakai mobil aja biar barengan)
~Adi: "ok, tambah sip iku" (ok, jadi sip tuh)
Percakapan di atas mungkin salah satu contoh yang sering di utarakan di WA pemuda pemudi kota Malang. Ajakan untuk Ngopi/ngafe yang sudah mendarah daging di sini kurang afdol kalau tidak menggunakan bahasa yang sejak jaman penjajahan belanda sudah menjadi bahasa sehari-hari.

Nah sejarahnya (yang saya ambil di internet) Bahasa Kiwalan ini hasil Ciptaan dari para pejuang kemerdekaan. Mereka merupakan kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK) yang di segani di kota Malang. Boso Walikan ini sangat perlu menurut mereka untuk menjamin kerahasiaan, Efektivitas komunikasi para pejuang di kota Malang dari para mata-mata.
Yang namanya mata-mata itu pasti sudah tahu tentang seluk beluk para pejuang, mulai dari bahasa, tata cara berpakaian, dan perilaku sudah di kuasainya. Tugas utama mata-mata tersebut adalah untuk mencari data tentang sisa-sisa Laskar Mayor Hamid Roesdi yang gugur pada 8 Maret 1949 dalam pertempuran Dukuh Sekarputih. Dukuh Sekarputih itu sekarang menjadi desa Wonokoyo, Pasuruan. Dan memang betul, banyak informasi-informasi GRK tentang keberadaan Laskar tersebut bocor yang menyebabkan berkali-kali tertangkapnya sisa-sisa Laskar Mayor Hamid Roesdi.
Maka Dari itu seorang pejuang Kota Malang bernama Sayudi Raharno dan Wasito mempunyai ide. Ia menciptakan sebuah bahasa baru bagi para pejuangdi kota Malang. Dengan adanya bahasa baru diharapkan para pejuang dapat menjaga kerahasiaan informasi. Lebih dari itu identitas para pejuang pun bisa terjamin.
Bahasa baru ini lebih kaya kode dan sandi. Uniknya bahasa baru itu tidak terikat pada aturan tata bahasa yang umum dan baku. Ia hanya mengenal satu cara, baik dalam pengucapan maupun penulisan, yaitu di lakukan secara terbalik dari belakang ke depan. Karena adanya komitmen dan juga keakraban dalam pergaulan sehari-hari, maka dalam waktu singkat para pejuang sudah fasih menggunakan bahasa baru tadi. Para mata-mata maupun penyusup, yang tidak setiap hari setiap saat bergaul dengan para pejuang kesulitan untuk mengikuti, dan dari sinilah ketahuan siapa mata-mata itu.
Karena Bahasa ini begitu bebas dan aturannya longgar, maka pengembangannya pun jadi sangat luas. Contohnya kata 'Belanda' dalam bahasa Jawa disebut 'Londho' yang cukup sulit dibaca terbalik, maka dicari istilah padanannya yaitu 'Nolo'. Demikian juga dengan 'Polisi' bukan menjadi 'Isilop' namun cukup 'Silop'.
Begitu juga dengan penyebutan Orang tua Laki-laki (ayah) orang arab biasa menyebut dengan abah atau sebeh yang kemudian dibalik menjadi ebes, dan memes untuk ibu.
Lantas bagaimana dengan si pencipta bahasa baru kota Malang ini?
Sayudi Raharno pada September 1949 gugur desergap Belanda di suatu pagi buta di pinggiran wilayah Dukuh Genukwatu. Genukwatu itu sekarang menjadi Purwantoro, Wonogiri. Konon ada mata-mata yang melaporkan keberadaan Suyudi Raharno di tempat itu. Padahal situasi kala itu sedang ada gencatan senjata antara laskar pejuang Kota Malang dengan pasukan Belanda. Sedangkan Wasito telah gugur dulu dalam pertempuran di Blimbing. Jazad mereka berdua kini terbaring di Taman Makam Sarupati Malang.

Berikut ada Sedikit cerita yang saya kutip dari buku, jadi ini copas.
Bule Ngomong Jawa
Tiga puluh tahun yang lalu, di Jln. Kartini Malang pernah keluarga Dr. Doebesch dari Jerman yang punya anak lelaki bernama Mic key. Dia sebaya saya kala itu, tetapi dia bukan teman gank saya. Mickey ini dikenal sebagai anak gaul kala itu.
Rambutnya pirang panjang sebahu, Tetapi tinggi badannya tidak seperti orang bule pada umumnya, ia sedang sedang saja. Entah bagaimana ceritanya Mickey kemudian meninggalkan Malang Tahu-tahu dia sudah jadi tentara Swedia dan ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di Timur Tengah.
Suatu saat pasukan Brawijaya yang sebagian besar kera ngalam juga berangkat ke Timur Tengah sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB. Pada suatu hari ketemulah Mickey dengan serombongan pasukan Brawijaya di sebuah pasar. kala Itu ada suatu masalah dengan seorang pedagang dan dengan fasihnya Mickey misuh, "Simbokné ancok!" Lantas ia didekati oleh komandan pasukan Brawijaya itu. Apa kata Mickey, "lho ayas kan kera Ngalam!"
Para anggota pasukan Brawijaya ya dibuat terheran-heran. Bagaimana mungkin seorang prajurit Swedia ternyata bisa ngomong boso walikan coro Malang? Lebih dari itu Mickey kemudian dijadikan penerjemah ada pembicaraan antara pasukan Swedia dan pasukan Brawijaya. Guendeng (gila) Mickey, bahasa Inggris dan Jerman ia terjemahkan dalam boso walikan!
Arab Ngomong Walikan
Saya cukup lama bekerja di Saudi Arabia. Base camp saya semula di Uthmaniyah, kemudian pindah ke Shedgum. Pada suatu hari saya bersama seorang teman sesama arek Malang jalan-jalan di sebuah kota kecil. Nama kota itu Hofuf.
Siang itu udara panas sekali. Kami berdua merasa kelaparan dan kehausan. Di sebuah lorong sempit, kami melihat sebuah warung ayam bakar. Ayam ayam yang sudah dipanggang dipajang pada sebuah etalase kaca. Kami berdua pun menuju ke tempat itu. Begitu melihat ayam-ayam tersebut, maka saya pun berkomentar, "Raulek aé Sam, kitip-é licêk-licek." (Keluar aé Mas, pitik é kecil-kecil). [keluar aja mas, ayamnya kecil2]
Sam Ngambam (Mas Bambang), spontan menyahut, "Oyi! Utêm!" (lyo! Mêtu!) [iya, keluar!]
Akan tetapi, sekonyong-konyong kami menghentikan langkah. Sebab dua orang pemuda Arab penjual ayam bakar itu tiba-tiba menyahut, "Sampeyan iki kadit niam Sam. Kitip hèdég-hèdég, dikandakno licêk (Sampeyan iki ga main Mas, pitik gedé -gêdé dikandakno kecil) [yang bener aja mas, ayam besar2 gini di bilang kecil]. Siapa sangka ada pemuda Arab bisa ngomong walikan? Ternyata Ibrahim dan Ali itu aslinya Jln. Kauman Malang. Mereka datang ke tanah air leluhurnya karena diajak pamannya jualan ayam bakar.

contoh Kamus bahasa Walikan. (buat satu2 capek, klo mau versi banyaknya nanti ku buatkan)
Kebalikan Asli Kalimat Kebalikan Kalimat Asli
Ayas Saya ayas kadit ojir saya tidak punya uang
ewul luwe (lapar) umak ewul ta? kamu luwe ta?
ibar rabi (nikah) kapan ibar? kapan rabi?
keat taek (tai) umak keat cok kamu taek cok
kobam mabuk kobam teros mabuk terus
lecep pecel lecep madiun kanew pecel madiun wenak
lukup pukul yo tak lukup ta mbek ayas yo tak pukul ta mbek saya
ngalup pulang kapan ngalup? kapan pulang?
ojob bojo (pasangan) ojob.e sinam bojone manis
racap pacar racapan pacaran
tahes sehat tahes komes sehat semok
uklam mlaku (jalan) uklam-uklam mlaku-mlaku

Namun sangat di sayangkan para pemuda pemudi Kota Ngalam ini sudah banyak yang lupa atau mungkin tidak tahu tentang bahasa walikan ini. Saya amati bahasa ini sudah mulai punah pada kalangan anak2 kota malang. Mungkin karena tidak adanya guru atau penerus yang pandai untuk mengajarkan generasi baru di kota ini.
Walaupun begitu, sebagai penghuni kota Ngalam dari lahir sampai punah saya tetap sebisa mungkin akan melestarikan bahasa ini.
sekian dari saya terimakasih.

sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa_Malang
Malang Tempo Doeloe Djilid Doea oleh Dukut Imam Widodo
edit: format
submitted by Jiv-R to indonesia [link] [comments]


2020.05.20 09:55 Bruneians Dua Kegembiraan Orang Berpuasa

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ …. لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ .....
Daripada Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda… Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan; kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya nanti…. (H.R. Muslim No : 1945) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
  1. Bagi orang puasa, mereka akan mendapat kegembiraan ketika berbuka kerana dapat makan dan minum serta menghilangkan rasa lapar dan dahaga selepas menahannya di siang hari.
  2. Kegembiraan kedua apabila dapat bertemu Allah kelak. Ia hanya akan terhasil dari puasa yang dilakukan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, menjaga segala syarat, kehendak dan mengharap keredhaan Allah. Hal ini penting untuk kita meraih kegembiraan yang hakiki di akhirat dengan ganjaran keampunan.
  3. Bukan sekadar rasa nikmat selepas menahan lapar, iaitu tidak sekadar letih jasmani. Tapi yang kita inginkan juga nikmat rohani. Hubungan dan ikatan kita dengan Allah SWT menerusi amalan kita. Ibadat yang benar-benar bertunjangkan keikhlasan dan kehambaan dalam menjalaninya.
  4. Marilah kita berusaha meraih kedua-dua kegembiraan. Kita menjaga dan melatih mulut, pandangan dan segala pancaindera yang lain agar akur kepada perintah Allah.
  5. Mohon jauh dari puasa yang sia-sia. Jika hanya kegembiraan yang pertama kita raih, rugi dan sia-sialah kita. Rugi juga jika hanya perut yang lapar, tapi nafsu masih sentiasa kenyang. "Dedah aurat, pergaulan bebas, asyik dengan hiburan, web lucah, mengumpat, menghina, dedah aib, berkata kotor, menyebarkan fitnah dan perkara yang tidak betul menerusi media sosial seperti WhatsApp, Telegram, FB serta bermacam-macam lagi dosa lain. Andai solat yang ditinggalkan, maka tiada guna seluruh puasanya".
Pastikan kita tidak hanya gembira ketika berbuka. Yang lebih penting kegembiraan ketika bertemu Allah di hari akhirat.
submitted by Bruneians to Bruneians [link] [comments]


2020.05.06 08:56 islamkingdom_ar Daerah ini didedikasikan untuk menyebarkan moralitas, menunjukkan nilai moral dalam Islam dan mengekspos melalui kepribadian Nabi Muhammad - damai dan berkah, Pengantar Pergaulan Bebas Biang Petaka

Daerah ini didedikasikan untuk menyebarkan moralitas, menunjukkan nilai moral dalam Islam dan mengekspos melalui kepribadian Nabi Muhammad - damai dan berkah, Pengantar Pergaulan Bebas Biang Petaka submitted by islamkingdom_ar to u/islamkingdom_ar [link] [comments]


2020.04.07 18:17 najibaidil Keterbukaan dalam masyarakat

Adakah benar sifat masyarakat yang terbuka Dan memandang rendah dengan suatu situasi yang dapat Merosakkan masyarakat seperti:
-pergaulan bebas terbuka
-keterbukaan menyatakan pendapat (hak LGBT)(menindakan hukum)
-Permakaian yang tidak bersesuaian tetapi dianggap melambangkan suatu pemakaian keagamaan
-kurang ilmu dan pengetahuan tentang pentingnye Maruah diri untuk seseorang
-sifat menghukum orang lain yang menyebabkan berlaku Salah faham
-tiada sifat untuk menjadikan suatu peristiwa sejarah sebagai perngajaran
-ibubapa yang terlalu protektif dalam mendidik anak2 hingga berlaku sikap berat sebelah.
Cc:E.n NFA
submitted by najibaidil to Ajar_Malaysia [link] [comments]


2019.12.09 18:23 Teleklosemua Pergaulan Bebas Remaja

Berdasarkan observasi gue, semakin banyak anak muda, mulai dari anak sma sekarang udah pada minum2an alcohol dan dateng ke party gitu, ini terjadi di daerah gue aja (jaksel) atau daerah lain dan emang udah dari dulu begitu apa gimana sih?
submitted by Teleklosemua to indonesia [link] [comments]


2019.08.27 11:55 islamkingdomid22 Pergaulan Bebas Biang Petaka

Daerah ini didedikasikan untuk menyebarkan moralitas, menunjukkan nilai moral dalam Islam dan mengekspos melalui kepribadian Nabi Muhammad - damai dan berkah, Pengantar Pergaulan Bebas Biang Petaka
http://www.global-minbar.com/id/akhlak-dan-moral-pergaulan-bebas-biang-petaka

Wudhu’

submitted by islamkingdomid22 to u/islamkingdomid22 [link] [comments]


2018.10.13 22:27 darisini Cafe dengan live music di bandung

Cafe dengan live music di bandung dengan musik musik terbaru yang lagi hits dan enak. Lagu lokal indonesia maupun lagu luar negeri yang populer. Menikmati makanan sambil dengar musik membuat kita nyaman dan rileks. Apalagi band cafe membawakan nya secara akustik, pasti akan membuat suasana menjadi lebih nyaman. Berduaan dengan pasangan sobat ( Sudah Menikah ) dinner malam akan romantis sekali, hingga cewe sobat sangat tersanjung dan senang kegirangan.
Ada kelebihan dan kekurangan, Kelebihanya kita jadikan sebuah tempat rekreasi hiburan semata dan kita tidak menyalah gunakanya kepada hal yang tidak baik. Kekuranganya adalah masalah lingkungan yg sering kali orang terjerumus. Kita tahu bahwa rata rata cafe yg ngetrand dengan live musik dj itu adalah berbentuk bar. Hanya makan dan nongkrong saja tampa harus bercampur dengan orang orang yg sedang berada dalam lubang hitam.
Khusus kamu yg sedang berada di bandung Saya akan merekomendasikan tempatnya. Berdasarkan banyak Rekomendasi kawan kawan saya menyimpulkan beberapa kafe yg menurut mereka itu memiliki fasilitas live musiknya. Meskipun seperti itu ada juga menurut saya kafe kurang bagus dari segi sisi moralitas, kayak pergaulan bebas zaman sekarang. Maka kamu harus hati hati dalam bergaul dan jangan salahkan tempatnya.
Saya akan kasih tau ini, mengulas sedikit, maafkan jika info detail nya kurang karena sayapun juga tidak terlalu mempunyai informasi banyak mengenai kafe jenis ini. Ok langsung aja cekidot.
submitted by darisini to u/darisini [link] [comments]


2016.10.11 10:54 Kinda1994Guy LGBT Need Not Apply

LGBT Need Not Apply submitted by Kinda1994Guy to indonesia [link] [comments]


http://rodzice.org/