Ketiak mulus

Perjalanan Hidup Seorang Gamer - Part 02

2023.10.11 13:02 DigitalChildish Perjalanan Hidup Seorang Gamer - Part 02

Perjalanan Hidup Seorang Gamer - Part 02
Ok, terimakasih sudah mengikuti perjalan kisah hidupku. Postingan ini merupakan lanjutan dari "Perjalan Hidup Seorang Gamer - Part 01" Masih perkenalan-perkenalan, Drama nya nanti pas di Masa Kuliah yah.

Episode 10: Remaja

Masa-masa SMP adalah periode perubahan drastis dalam hidup saya dan mungkin Episode ini saya Rating 16++ bagi yang belum cukup umur skip saja haha. Di sini, saya mulai mengenal tubuh wanita. Maaf jika terdengar sedikit kurang sopan, tetapi itulah yang terjadi. Saat istirahat di sekolah, teman-teman dan saya sering pergi ke belakang perpustakaan, tempat rahasia para siswa berkumpul. Di sini adalah perbatasan dengan Sekolah Putri SMK. Kami kadang-kadang mencoba mengintip ke kelas putri melalui jendela. Kadang, kami melihat siswi-siswi berganti pakaian olahraga, meskipun tidak terlihat jelas karena terhalang oleh debu di kaca. Kami sering kali ketahuan dan mereka akan berteriak, "Hei, ngapain kalian, dasar bocah gendeng!" Sambil menggebrak kaca atau meja. Mereka selalu tahu bahwa kami seringkali mengintip mereka. Tapi kami hanya lari dan tertawa-tawa.

https://preview.redd.it/44pnee4n1ktb1.jpg?width=492&format=pjpg&auto=webp&s=0e709433f38140ea88a95c43c05cd6f757a3c7ac
Di tempat ini, saya juga diperkenalkan kepada anatomi wanita secara lebih lengkap dan gamblang. Seorang teman membawa sebuah buku dewasa dengan gambar-gambar sensual di dalamnya. Saya merasa campur aduk antara takut, kaget, berkeringat, dan penasaran. Itulah pertama kalinya saya memahami tentang wanita melalui gambar-gambar tersebut. Dulu, dalam pikiran saya, tubuh wanita terlihat mulus tanpa ada yang namanya bulu di ketiak atau bulu kemaluan (jembut). Dan yang saya tahu tentang hubungan badan adalah bahwa seorang pria dan wanita hanya bersentuhan tubuh, lalu munculah kehamilan. Ya dulu saya masih polos.
Saya ingat betul, kehilangan keperjakaan saya terjadi dalam sebuah momen yang cukup tidak terduga (Hmm bisakah ini disebut kehilangan keperjakaan?), Ceritanya yaitu saat saya sedang menghapal pelajaran agama. Untuk membantu saya ingat apa yang sedang saya pelajari, saya sering kali berbaring dan menegangkan tubuh saya. Suatu waktu, tanpa sengaja, tangan saya bergerak ke area 'si Robert'. Saya mulai menggosok-gosoknya dengan secara tidak sadar saat saya terus menghapal pelajaran. Lama kelamaan, sensasi yang aneh tapi menyenangkan muncul, dan tiba-tiba, semuanya terasa sangat nikmat. Saya bingung ketika mengetahui celana saya sudah basah. Tanpa saya sadari, ya cairan putih sudah keluar. Sungguh ironisnya, ini terjadi ketika saya sedang menghapal pelajaran agama. Saya jadi bertanya-tanya apakah ini mungkin adalah jalan Tuhan yang diberkati untuk saya. xD. Pada saat itu, saya juga mulai mengalami jerawat dan mulai tertarik pada lawan jenis.
Di masa ini, saya juga pertama kali terlibat dalam pertarungan satu lawan satu, perkelahian bahkan hampir tauran. Lucunya, saya sering berkomentar tentang anak-anak SMP yang terlihat sibuk pacaran atau tauran dalam berita pada saat ini, padahal sebenarnya saya juga pernah mengalami hal serupa. Haha! Ini adalah masa di mana saya pertama kali tahu tentang hal-hal berbau negatif di dunia. Tapi untungnya Merokok belum menjadi kebiasaan saya saat itu.
Saya sering bolos sekolah, terutama untuk bermain game, seperti main dingdong atau menyewa Playstation, yang sedang populer saat itu adalah Winning Eleven dan Resident Evil. Mama sering dipanggil oleh guru BP karena saya sering bolos. Akhirnya, mama memberikan ultimatum, mengancam akan melaporkan ke bapak jika saya masih sering bolos. Dan dengan demikian, saya kembali menjadi rajin di sekolah sementara. Ada beberapa mata pelajaran di mana nilai saya turun, dan saya merasa ada yang kurang dalam hidup saya. Saya merasa kehilangan sosok ayah di rumah.
Bapak pulang hanya dua minggu sekali dan hanya sebentar. Yang saya tunggu darinya hanyalah cemilan oleh-oleh ketika beliau pulang. Uniknya bapak selalu membeli jumlah cemilan sesuai dengan jumlah anak-anaknya. Misalnya, jika dia membeli ciki, dia akan membelinya sebanyak lima. Eskrim, lima. Coklat, juga lima. Semua makanan ringan itu selalu dihitung dan dibagikan secara adil kepada setiap anak. Namun, saat tiba di rumah, biasanya terjadi kekacauan saat kami semua berebutan untuk mengambil satu-satu. Itulah yang terjadi ketika memiliki banyak anak di rumah, selalu ada saja yang diributkan. Yah hanya sekedar itu, saya pun terlalu takut untuk bertanya atau ngobrol dengannya. Saya tidak memiliki patokan pria yang bisa saya jadikan panutan. Kemana si AA? Sama, kita merasakan hal yang sama ketika itu.

https://preview.redd.it/j2llhjiq1ktb1.jpg?width=986&format=pjpg&auto=webp&s=5a045605584817b149d8e0b53fcdab08f4e96421
Hari-hari di sekolah berjalan seperti biasa. Pada masa itu, saya masih merasa agak grogi dan cemas ketika harus berbicara dengan wanita, terutama jika wanita tersebut cantik. Dan tahukah kamu, bahkan disekolah ini salah satu teman saya seorang cewek menghadapi situasi yang cukup sulit. Dia seringkali dijauhi dan bahkan secara tidak langsung dibully oleh teman-teman cewek lainnya. Saya bisa melihatnya dengan jelas. Salah dia apa? Ya karena Cantik, dan tentu saja, setiap cewek di kelas terlihat iri padanya. Bullying ini terjadi secara tidak langsung, melalui sikap dan perlakuan yang membuatnya merasa terasing. Hai kamu cewek-cewek diluaran sana, pengen nanya nih. Apakah benar cewek sesama cewek suka seperti itu?
Setelah beberapa waktu, saya kembali bolos sekolah. Yah dunia game terus memanggilku. Selain itu saya juga sering naik kereta api tanpa membayar keliling kota mecari tempat-tempat game yang asik. Akhirnya Mama mengadukan hal ini kepada bapak, dan malam itu saya dipanggil untuk bicara. Bapak berkata, “Apa yang kamu mau?” dan saya sudah tahu dia akan marah. "Bolos sekolah? Ngapain, kamu merokok!? Silahkan! Kamu berantem, silahkan! Kamu nakal, silahkan! Main game? Boleh! Kamu mau kursus apapun, silahkan! Bapak mumpung masih bisa biayain semuanya! Asal satu, jangan bolos sekolah."Namun, dia memberikan pemahaman yang berbeda. Dia mengizinkan banyak hal, termasuk bermain game, selama saya tidak bolos sekolah. Kata-kata tersebut memotivasi saya untuk kembali berfokus pada pendidikan. Saya menyadari bahwa bermain game masih bisa dilakukan tanpa harus bolos sekolah.
Akhirnya, masa SMP pun berakhir, dan saya siap memasuki babak baru di SMA. Teman-teman baru, lingkungan baru, pengalaman baru, tetapi wajah saya tetap sama. xD.

Episode 11: New Hobby

Hari pertama masuk SMA, wajah saya penuh dengan jerawat. Saya merasa marah, kesal, dan frustrasi, tapi tidak tahu kepada siapa saya harus melampiaskan perasaan ini. Anehnya, saya teringat teman saya di SMP yang pernah memberi saran saat pertama kali muncul komedo di wajah saya. Dia berkata, "Bro, lu punya komedo? Biar gak keliatan, tinggal pakai ini aja. Nanti setelah makan gorengan, pasti ada minyak bekasnya di tangan. Nah, lu olesin aja ke komedo, biar muka lu kinclong lagi." Mungkin karena saya belum tahu banyak atau mungkin saya bego, saya mengikuti saran teman tersebut. Beberapa hari kemudian, jerawat-jerawat pun bermunculan di wajah saya. Sungguh, keputusan yang ndableg. (Sigh)

https://preview.redd.it/ccqa19lni5vb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=a9fc4bb87eb6d43898688df9a189cff2de6b523f
Masuklah ospek di SMA, suasana sangat berbeda dibandingkan dengan SMP. Saya merasa bahwa para siswi di sini sangat berbeda dan wangi-wangi. Teman-teman cowok juga terlihat lebih keren dan dewasa. Beberapa siswi di kelas saya saat itu sangat cantik. Kelas kami sangat kompak, baik dalam pelajaran maupun pertemanan. Kami dijuluki "Si Kelas 7" itu yang diingat oleh para guru disekolah. Guru-guru selalu mengingat nama kelas kami dan senang mengajar disini karena kami selalu aktif bertanya dalam kelas, sangat bersemangat dan juga paling sering berpartisipasi. Sebenernya Kami memiliki sebuah rahasia yaitu sering berbagi jawaban PR dan saling membantu saat ujian hehe.
Pada masa ini, saya diperkenalkan dengan genre musik pop rock oleh teman-teman sekolah dan teman-teman di rumah. Mulai dari Greenday, Blink-182, Rancid, Cranberries, bahkan Weezer dan Sixpence None the Richer, saya mulai menyukai beragam jenis musik. Saya sangat ingin mengenal dunia musik lebih dalam. Saya meminta kepada orang tua untuk membelikan saya gitar, dan mereka mengabulkannya. Saya senang sekali dengan gitar itu, meskipun sayangnya suaranya agak cempreng, seperti suara saya yang juga cempreng (iya, suara asli saya memang cempreng). Tapi saya tetap bersemangat untuk berlatih bermain gitar. Saya bahkan membuat drum dari kaleng bekas agar bisa berlatih main drum. Setiap malam, ketika saya menginap di rumah teman, saya selalu berlatih bermain musik. *7*

https://preview.redd.it/o9otoxsfj5vb1.jpg?width=1024&format=pjpg&auto=webp&s=3c30197b457e67e5fe79bc239ea1632c8207923a
SMA penuh dengan kenangan indah, tapi saya masih suka bermain game dan dingdong. Teman-teman di kelas dan di rumah tahu akan hobi saya itu. Ketertarikan saya terhadap lawan jenis sedikit bertambah, dan jerawat di wajah saya sudah tidak terkendali. Saya merasa kurang pede dan sering minder. Namun, jerawat bukanlah halangan untuk mencoba dan berani lho.
Ada seorang teman perempuan di kelas yang sering berpindah ke kursi di sebelah saya ketika bosan atau lelah duduk di depan. Namanya SENI. Dia memiliki pesona yang menarik, dan para cowok suka melihatnya dengan penuh rasa kagum ketika dia berjalan di depan kelas. Di masa itu, saya hanya bisa duduk dengan perasaan gugup ketika dia berada di dekat saya. Dia sering bertanya berbagai hal, seperti, "Males gw di depan, gw duduk sini yah," "Bangunin gw klo udah ada guru yah," "parfum gw baru nih cium deh, wangi gak?" atau "eh, makeup aku ketebelan gak sih?" Saya hanya bisa menjawab dengan ragu-ragu, Enggak & Tidak sambil tetap gugup dan salah tingkah (Oh Tuhan Sekarang saya lebih percaya diri dalam berbicara, sayangnya waktu itu saya tidak berani melanjutkan banyak pembicaraan dengan dia, entah bagaimana jika saya lebih berani ketika itu).
Di masa ini, saya mulai mengenal rokok dan sering merokok secara diam-diam di atas genteng rumah. Saya sering mengambil beberapa batang rokok milik bapak yang ditaruh di meja. Saya berpikir bapak tidak akan tahu atau mendengarnya, tapi sayangnya, beliau mengetahuinya. "Eh, rokok bapak kok ilang lagi sih? Hayo siapa? Kamu udah mulai merokok ya, Fan?" kata bapak sambil tertawa. Ups, ketahuan! Akhirnya bapak selalu memberi saya uang lebih saat beliau berada di rumah ketika saya ingin pergi bersama teman-teman. Saya sering pulang malam dan bahkan menginap di rumah teman. Mama sering mengingatkan, "Kamu tidak menggunakan narkoba, kan? Hati-hati jangan sampai tergoda untuk merokok yang teman-teman tawarkan. Lebih baik beli sendiri." Saya menjawab iya-iya untuk menghilangkan kekhawatiran mama, meskipun sebenarnya di rumah teman saya hanya berkumpul dan berbincang saja. Oh iya, salah satu teman saya mahir dalam mencukur rambut, jadi saya sering pergi ke rumahnya dan mendapatkan cukuran gratis, haha.
Selama liburan sekolah, saya sering menyewa PS1 karena saya belum memiliki konsol tersebut. Bahkan, saya membeli banyak CD game PS1 meskipun belum memiliki PlayStation. Tumpukan CD game itu sudah cukup banyak beberapa kardus. Teman-teman saya heran, "Kenapa kamu punya begitu banyak CD game PS1, tapi tidak punya konsolnya? Buat apa?" Saya menjawab, "Itu koleksi, bro." Ya, hobi bermain game saya belum berkurang sedikit pun.

https://preview.redd.it/0dm11vrlj5vb1.png?width=500&format=png&auto=webp&s=78638c231dd0b4f8a103aeb936734576a24a51d3
Singkat cerita, masa SMA pun berakhir. Kami semua lulus, meskipun ada beberapa mata pelajaran yang nilainya di bawah 3 (Waktu itu belum ada peraturan batasan minimal angka untuk kelulusan). Meskipun ada mata pelajaran yang nilai nya jelek, kami semua merasa aman. Semua lulus dengan bahagia. Ada banyak kisah seru selama masa SMA yang tidak saya ceritakan di sini, tapi secara singkat akhirnya teman-teman kami berpisah dan melanjutkan kehidupan masing-masing, ada yang kuliah, bekerja, keluar negeri, dan bahkan ada yang langsung menikah. Semua orang memiliki jalannya sendiri-sendiri. Saya pun memasuki masa kuliah dan disinilah puncaknya drama, yang sudah retak makin retak.

Bersambung...

Support Penulis, Untuk beli susu anak gan. Disini atau Disini. Terimakasih
Saya butuh bantuan teman-teman semua jika berkenan:
Mohon maaf sebelumnya, saat ini saya dalam situasi kesulitan finansial. Jika anda atau ada teman sanak saudara yang membutuhkan jasa service, Translate, Transkrip Audio/Video atau butuh membuat Subtitle untuk sebuah video, podcast, wawancara dll. Silahkan kontak saya langsung. Mohon infokan kepada teman-teman anda jika berkenan, terimakasih.
--------------------
Side Effect
- Andy (Misteri Horror)
- Kemelekatan (Inspirasi)
- Anto: Secangkir Kopi (Misteri)


submitted by DigitalChildish to indonesia [link] [comments]


2020.10.05 14:58 starkofwinter Saya mencoba alat penghilang bulu di rumah supaya kalian tidak perlu mencobanya

I tried at home IPL device, beli dari tokopedia. Ga ada merk dan harganya cenderung murah dibandingkan dengan at home IPL lainnya.
First of all: aku biasa menghilangkan bulu dengan epilator atau waxing. I'm very hairy on my armpit and bikini area. My leg hair is coarse and thick, but pretty sparse. My arm hair is thin but pretty dense.
The tl;dr is it does work, for some body parts.
Aku udah 2 bulanan pakai alat ini. Menurut buku manualnya, IPL baiknya digunakan 2 minggu sekali, dan untuk menghilangkan bulu secara total butuh 10-15 sesi. Berarti total aku udah 4 kali pake alat ini.
Untuk bagian kaki dan tangan, wow banget sih baru 4 kali pake tapi bulu yg nyisa bener2 tinggal dikit. Kalo diliat sekilas, kaki dan tanganku nggak ada bulunya. Untuk sakit, rasanya di kaki dan tangan nggak sakit sih, cuma bakalan kecium bau rambut gosong.
Untuk ketiak, progresnya tidak secepat kaki dan tangan, tapi kelihatan ada beberapa spot yg sudah botak. Nggak sukanya dengan pemakaian di ketiak, rasanya sakit. Mungkin karena bulu ketiak lebih tebal ya. Rasanya kayak digigit semut. Dan itu terasa berulang2 setiap kali alatnya dipencet.
Untuk bagian bikini, ntah kenapa udah di pemakaian ke-4, cuma ada 3 spot kecil yg botak. Rasanya sakit banget buat bagian bikini. Kayak diceples karet gelang berulang2. I feel like the pain is not worth the result. Kalo sampek 15 sesi ini belum bersih juga, aku mau balik ke waxing.
Oh iya karena sebelum IPL wajib untuk cukur, aku beli safety razor yg pisaunya bisa diisi ulang karena lebih murah daripada beli pisau cukur sekali pakai. Cuma pake safety razor ini agak susah. I cut myself at least once everytime i use this. Aku juga merasa lebih gampang buat cukur keringan aja (tanpa shaving cream/baby oil) kalo pake safety razor. Somehow kalo ada shaving cream/baby oil cukurnya nggak bisa mulus.
The downside of at home IPL device is: lama! Lama banget buat ngelaser satu kaki karena luas area jangkauannya cuma 4cm2. Belum lagi alatnya kalo overheating suka mati sendiri. Kalo lagi overheating kudu dimatiin dan ditunggu sampek dingin.
submitted by starkofwinter to Perempuan [link] [comments]


2020.05.30 02:46 onlineterus Mahasiswi Kampus Diperkosa Security

Mahasiswi Kampus Diperkosa Security

kisahmalam.com
Sebagai seorang gadis 21 tahun yg sedang mekar-mekarnya, kehidupan Monic, mahasiswi sastra Inggris semester lima di Universitas dipenuhi keceriaan, hari-harinya dilalui dgn kuliah, dugem, ngerumpi bareng teman-teman, shopping, pacaran, dan kegiatan-kegiatan gadis kuliahan pada umumnya. Anak tunggal seorang pemilik pabrik makanan ringan ternama, dia jg dianugerahi wajah yg cantik dan tubuh jangkung yg indah serta kulit yg putih bersih, rambutnya coklat sebahu lebih dan ujungnya agak bergelombang. Monic jg amat menjaga penampilannya dgn fitness, spa, dan ke salon secara rutin, dia memang ingin selalu terlihat cantik di depan Frans, pacarnya sehingga banyak cowok lain sirik dgn Frans ketika sedang jalan bareng.
Cerita sex terbaru, Terlepas dari itu semua, Monic jg memiliki perangai buruk, sebagai seorang anak tunggal keluarga kaya yg hidup serba berkecukupan seringkali dia memandang rendah orang yg lebih rendah kedudukannya, salah satunya yg sering kena marah olehnya adalah Agus, sopir yg bertugas mengantar-jemputnya. Pernah sekali waktu dia telat menjemput karena jalan macet akibat ada demo, sesampainya disana Monic menyemprotnya habis-habisan dgn judesnya di lapangan parkir sampai terlihat beberapa orang lewat dan satpam disana.
Sungguh pedih hati sopir itu direndahkan di depan umum oleh nona majikannya, dia sdh lama bersabar menghadapi keangkuhan gadis ini, kali ini dia sdh tdk tahan lagi dan berpikir akan mengundurkan diri saja, tp sebelum mundur sebuah kesempatan emas utk memberi ‘pelajaran’ pada nona majikannya yg sombong itu menghampirinya lewat obrolan dgn Yono, si penjaga kampus bejat yg hobi memperkosa korbannya lewat foto-foto memalukan yg diambil dgn cameraphone hasil temuannya.
Mimpi buruk Monic berawal ketika suatu hari setelah bermain basket di bangsal kampus, dia bersama teman-temannya menuju toilet di sana utk ganti baju. Dia memasuki toilet kedua dari ujung yg ternyata adalah sebuah pilihan fatal, karena di sebelahnya Yono telah lama menanti mangsa yg masuk kesana selama hampir setengah jam.
Dgn sabarnya dia menanti dan melihat situasi melalui celah di pintu. Memang yg memasuki toilet sebelahnya bukan cuma Monic, sebelumnya telah ada beberapa orang masuk ke sana, namun saat itu di depan toilet jg masih banyak orang, sehingga kalau Yono menjulurkan tangannya melalui tembok pembatas yg bagian atasnya terbuka utk mengarahkan cameraphonenya tentu akan ketahuan oleh orang dari luar.
Diapun sempat melihat tubuh-tubuh mulus mereka yg ganti baju di luar toilet, tp utk mengambil gambarnya susah, risiko utk ketahuan terlalu besar dan ketika dia coba memotret dari celah pintu yg sempit itu hasilnya tdk maksimal, maka dia memutuskan menunggu orang memasuki toilet sebelah ketika situasi di luarnya sdh sepi, sambil berharap orang itu cantik.
Kesalahan Monic adalah dia memasuki toilet saat orang lain banyak yg sdh keluar, karena sebelumnya dia ke kantin dulu membeli minum dan duduk sebentar merenggangkan otot. Ketika dia memasuki toilet, dua temannya yg masih disanapun sdh hampir selesai, Yono tersenyum kegirangan begitu dilihatnya kedua orang itupun akhirnya keluar jg.
“Yuk, Nic…kita duluan yah !” seru salah satunya sambil membuka pintu keluar “Iya-iya, see you, duluan aja gih !” balasnya dari dalam
Monic melepaskan bajunya yg berkeringat dan disusul celana olah raganya bersamaan dgn celana dalamnya, hanya dgn memakai bra pink dia duduk di kloset utk buang air kecil. Dia tdk menyadari diatasnya Yono dgn hati-hati mengintipnya sambil menyutingnya dgn kameraphone. Tiga menit saja, video klip yg terekam cukup jelas memperlihatkan wajah, tubuh, dan adegan buang air kecilnya. Sebelum gadis itu keluar, Yono cepat-cepat turun dari pijakannya lalu keluar dari toilet itu dgn hati-hati.
Hari itu masih sekitar jam dua siang dan masih banyak tugas yg harus diselesaikan Yono, terutama karena sempat tertunda ketika menanti mangsa di toilet itu. Maka niat buruknya lebih baik ditundanya daripada melakukannya dgn diburu-buru pekerjaan, lagipula rekaman tiga menitan itu sdh menjadikan gadis itu sdh dalam genggamannya, selain itu jg dia mengenal sopir yg mengantar jemputnya yg sering ngobrol di waktu senggang. Kebetulan belum lama ini dia mendengar keluhan Agus, si sopir itu tentang anak gadis majikannya dan berencana mengundurkan diri mencari kerja lain. Yono sendiri pernah mendapat perlakuan tdk enak dari gadis itu setahun sebelumnya.
Saat itu Monic sedang terburu-buru menuruni tangga, karena memakai sepatu sol tinggi dan tdk hati-hati dia terpeleset jatuh, jatuhnya tdk tinggi sehingga tdk berbahaya, tp karena waktu itu dia memakai rok diatas lutut tentu saja paha mulus dan celana dalamnya sempat tersingkap. Yono, yg waktu itu sedang menyapu dekat tangga itu memunguti tasnya dan membantunya bangkit, namun Monic malah membalasnya dgn makian kasar
“Tua bangka, lepasin tangan lo, mau cari kesempatan yah pegang-pegang !” katanya dgn sengit menepis tangan Yono “Emang sy ga tau apa daritadi mata lu ngeliat kemana aja ? lu pikir siapa lu, dasar kampungan ga tau diri !” bentak Monic sambil berlalu darinya, tangannya masih memegangi pantatnya yg kesakitan.
Yono hanya tertunduk menerima penghinaan itu tanpa sempat memberi penjelasan, walaupun ada rasa marah tp dia mencoba memendamnya mengingat usahanya merubah diri, namun begitu menemukan cameraphone itu niat jahat dan nafsu balas dendamnya bangkit kembali dan menghantui kampus itu.
Hari itu, Monic sedang di perpustakaan mencari buku utk tugas ketika sebuah MMS masuk ke ponselnya. Dibukanya pesan dgn nomor tak dikenal itu. Wajahnya langsung pucat dgn mulut ternganga, jantungnya seakan berhenti berdetak sehingga buku yg dipegangnya jatuh terlepas dari genggamannya begitu melihat rekaman yg memperlihatkan dirinya sedang ganti baju dan buang air kecil di toilet, dibawahnya jg ada pesan :
“kalau tdk mau ini tersebar, sy tunggu di gedung kesenian ruang F-307 jam empat hari ini” “Nic, kenapa lu ? ga enak badan ?” tanya temannya yg sedang mencari buku tdk jauh darinya. “Ohh…ngga-ga papah kok, cuma buku jatuh aja ehehhe !” Monic menutupi kekagetannya dgn tawa dipaksa.
Setelah itu buru-buru dia keluar dari perpustakaan mencari tempat sepi utk menelepon nomor itu.
“Hehehe, udah diterima pesannya Non ? bagus kan ?” kata suara berat diseberang sana begitu ponsel diangkat. “Heh, kurang ajar lu yah, siapa lu sebenernya hah !” suaranya meninggi menahan amarah dalam dadanya. “Udah gak sabar yah Non, tunggu aja nanti sore, kita bakal membicarakan penawaran menarik buat film Non itu !” jawab Yono dgn kalem “Bajingan, lu emang setan, jangan macem-macem yah sama gw !” Monic demikian marah dan frustasinya sampai mau nangis. “Udahlah Non, capek marah-marah gitu, pokoknya sy tunggu nanti di F-307, sy sekarang masih banyak kerjaan, dan satu lagi, pastikan jangan ada orang lain yg tahu kalau ga mau dapat susah !” selesai berkata Yono menutup ponselnya.
Sebenarnya jam tiga kurangpun dia sdh tdk ada kuliah lagi. Setelah menyuruh Agus yg telah menjemputnya utk menunggu dia pergi ke kantin utk menunggu waktu yg ditentukan. Matanya tertuju ke novel yg dibawanya tetapi pikirannya tdk di sana, yg ada di pikirannya adalah bayangan mengerikan tentang apa yg diinginkan pengintip misterius itu pada dirinya dan bagaimana kalau rekaman itu tersebar. Saking stressnya, tanpa terasa dua batang rokok telah dihabiskannya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi, pengintip misterius itu menghubunginya.
“Udah keluar yah Non, kalo gitu sekarang aja ke atas aja supaya lebih cepat beres, sy sdh nunggu di sini jg kok”
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Monic langsung mematikan ponselnya dan beranjak ke tempat yg ditentukan. Lantai itu memang sdh sepi, ketika naik tangga saja dia cuma berpapasan dgn dua orang pegawai tata usaha fakultas yg baru selesai kerja. Semakin langkahnya mendekati ruang itu, semakin berdebar pula jantungnya.
“Halo Non Monic, datang jg akhirnya !” sapa Yono begitu Monic memasuki pintu yg setengah terbuka itu. ”Mungkin Non lagi nyari orang yg merekam ini ya ?” tanyanya sambil menunjukkan cameraphonenya.
Monic melihat dalam layar kecil itu dimana dirinya sedang ganti baju lalu buang air kecil, wajahnya kontan memerah karena marah dan malu.
“Bajingan, serahkan barang itu !” Monic berteriak sambil merangsek ke depan.
Dia berusaha merebut cameraphone itu, tp pria setengah baya itu lebih sigap dan tenaganya lebih besar. Dgn mudah didorongnya gadis itu hingga tersungkur di lantai. Sambil menyeringai matanya memandang tajam tubuh Monic yg terbungkus baju biru bermotif bunga tanpa lengan, rok putihnya yg mini sedikit tersingkap memperlihatkan pahanya yg panjang dan mulus.
“Mau apa kamu bangsat, jangan mendekat, pergi !” Monic menggeser-geser tubuhnya menjauh dari Yono yg mendekatinya, dalam kepanikannya dia tdk sadar bahwa roknya semakin tersingkap dan celana dalamnya pun sempat terlihat. “Tenang Non, jangan takut, bapak ga bakal nyakitin Non kok, malah ngasih Non kenikmatan yg luar biasa !” katanya sambil cengengesan.
Baru pernah seumur hidupnya Monic mendengar perkataan yg sangat merendahkannya itu, omongannya benar-benar rendah dan menjijikkan menyebabkan bulu kuduknya merinding ketakutan. Susah payah akhirnya dia bisa bangkit kembali dan berusaha mencapai pintu, namun ketika sdh dekat pintu itu membuka, Agus, sopirnya muncul di depan pintu. “Bang Agus, tolong Bang…ada orang gila !” katanya terbata-bata karena masih gemetar.
Namun kelegaannya cuma sebentar saja, karena Agus malah mendorongnya ke arah Yono yg dgn sigap menangkap tubuhnya, ketika dia mau menjerit, tangan kokoh Yono langsung membungkam mulutnya sementara tangan satunya mengunci kedua pergelangannya yg telah ditelikung ke belakang. Agus menggeser meja dosen utk mengganjal pintu, setelahnya dia mulai menghampiri nona majikannya itu.
“Lebih baik Non berhenti ngelawan, inget Non kesini buat apa ? Non pengen rekaman ini diliat orang lain ? dimana nanti mukanya mau ditaruh Non ?” ancam Yono sambil tetap membekap mulut Monic “Coba aja kabur atau teriak, rekaman ini bakal tersebar, tinggal kirim ke sembarang nomor di HP ini !”
Monic tdk tahu harus berbuat apa lagi dalam situasi seperti itu. Ketakutan akan dicelakai dan rekamannya tersebar membuat rontaannya berkurang dan pasrah pada nasibnya.
“Binatang lu, tega-teganya berbuat gini ke gw, kacung ga tau diuntung !” maki Monic pada Agus dgn tatapan penuh kebencian. “Hehehe, udah gini masih bisa galak jg Non !” Agus terkekeh sambil mengelus pipi majikannya “denger yah, sy jg udah ga tahan kerja buat cewek sombong kaya Non ini, besok sy jg mau keluar kok, tp sebelum keluar sy mau ngasih Non kenangan manis dulu dong !”
Wajahnya makin pucat mendengar perkataan itu, dia sadar sdh tdk bisa berbuat apa-apa lagi, dia sdh dalam cengkeraman mereka. Keangkuhannya runtuh seketika itu jg, dadanya sesak dipenuhi emosi karena dikhianati, direndahkan dan diancam.
Cerita Sex Hot Terbaru Penjaga Kampus Bejat
Tatapan mata Agus yg penuh nafsu binatang itu membuat nyalinya ciut sehingga memalingkan muka tak berani menatapnya, wajahnya jadi memelas memohon belas kasih. Tiba-tiba dirasakan darahnya berdesir ketika Agus menggeraygi pahanya yg jenjang.
“Udah daridulu gw pengen megang nih paha, akhirnya bisa jg sekarang, gile mulusnya!” komentarnya
Tangan Agus meraba makin naik hingga menyingkap roknya dan meremasi bongkahan pantatnya, sementara dari belakang Yono meremas payudara kirinya. Air mata Monic pun mengalir dan memohon-mohon minta dilepaskan.
“Jangan, jangan perkosa sy, ampun !” katanya terisak “Santai Non, nanti jg enak kok” sahut Yono
Agus mulai menciumi pipi Monic, leher dan telinga jg tak luput darinya, Hembusan nafas dan lidahnya membuatnya bergidik jg merasakan sensasi aneh yg meskipun dia menolaknya tp ingin terus merasakannya.
Kemudian tangannya meraih kepala Monic dan mencium bibirnya yg tipis dgn kasar, dia menggeleng-gelengkan kepala berusaha menolak, namun Agus pegangan Agus pada kepalanya terlampau kuat sehingga terpaksa diterimanya serbuan bibir sopirnya itu.
“mmmpphhhh…mmpphhhh!” hanya itu yg terdengar dari mulutnya yg tersumbat bibir Agus yg atasnya ditumbuhi kumis tipis seperti tikus.
Tangan Agus kini sdh meraba kemaluannya yg masih tertutup celana dalam, jari-jarinya bergerak liar mengosoki belahan kemaluannya. Sementara Yono makin bernafsu meremasi payudara Monic, perlakuan kasarnya membuatnya ingin menjerit kesakitan tp mulutnya tersumbat bibir Agus sehingga bibirnya yg terkatup malah terbuka dan lidah Agus pun menerobos masuk, lidahnya menyapu rongga mulut Monic dan beradu dgn lidahnya.
Yono mulai mempreteli kancing baju Monic dan menarik lepas baju itu dari tubuhnya. Kini tubuh atas Monic cuma tersisa bra pink.
“Bukain kaitnya Pak Yono, daridulu gw penasaran pengen liat toked majikan gw ini !” kata Yono tak sabaran Yono pun melucuti branya, Monic menutupi payudaranya dgn tangan dan terus memohon agar mereka tdk meneruskan aksinya.
Tanpa mempedulikan ocehannya, Agus menyingkirkan tangan yg menghalanginya itu. Terpesonalah keduanya melihat keindahan buah dada Monic yg putih, kencang dan berputing kemerahan itu.
“Wah majikanlu tokednya bagus banget, putih bulat kaya bakpao !” kata Yono sambil mengusap-usap payudara itu. “Iya nih, pentilnya jg ngegemesin, imut gini !” timpal Agus yg tangannya memencet puting itu dan menarik-nariknya.”Nah, sekarang coba kita liat bawahnya !”
Monic berusaha menahan roknya dgn tangan ketika Agus akan memelorotinya, tp kemudian Yono kembali menelikung tangannya ke belakang sehingga dgn leluasa
Agus membuka sabuk dan resletingnya, rok itu pun meluncur jatuh melalui kakinya, disusul celana dalamnya dipeloroti hingga ke lutut. Kedua orang itupun kini dapat menikmati tubuh polos Monic, tangan-tangan hitam kasar itu berkeliaran menggeraygi lekuk tubuhnya yg indah. Agus yg berjongkok mulai menyentuh kemaluannya yg dilebati bulu-bulu tipis yg tercukur rapi.
“Hhmm…meqi yg bagus, masih rapat, jembutnya jg rapih, gw suka yg kaya gini !” celoteh Agus
Dari belakang Yono mencaplok kedua payudaranya, jari-jarinya memencet-mencet dan memilin-milin putingnya sehingga Monic pun terpancing libidonya, nafasnya makin berat. Walaupun sesekali dia memelas minta dilepaskan, namun tubuhnya berkata lain, terlebih ketika lidah panas Yono menyapu telak leher dan belakang telinganya. Saat itu satu tangan Yono turun ke bawah dan meremas pantatnya, jarinya terkadang menyentuh anusnya, belum lagi jari dan lidah Agus yg kini sedang bermain di meqinya. Perbuatan mereka membuat Monic semakin tak berdaya, tak berdaya karena nikmat dan tak cukup tenaga utk melawan.
Mereka lalu menurunkan tubuhnya hingga terbaring di lantai, dia merasakan dinginnya lantai menyentuh punggungnya. Agus melepas celana dalam yg menygkut di tungkainya dan dibukanya sepasang paha itu, wajahnya mendekati kemaluannya, lidahnya menjilati paha, pangkal paha, hingga akhirnya menyentuh bibir meqinya. Di tempat lain Yono dgn rakus mencium dan menghisap payudaranya, lidahnya yg menari-nari liar itu menyebabkan puting itu makin mengeras.
“Toked yg montok, eemmhh…sluurpp…!”
Beberapa menit lamanya Yono mengeksploitasi payudara Monic sebelum akhirnya jilatannya meluas ke lekuk tubuh lainnya, ketiak, bahu, leher, hingga akhirnya bibir mereka bertemu. Dari matanya yg terpejam air mata terus mengalir, namun birahinya terus naik tak terkendali.
“Hhhmmpphh…!” rintih Monic tersendat saat lidah sopirnya menyentil-nyentil klitorisnya, tubuhnya menggeliat-geliat menahan siksaan birahi itu. “Udah mulai kerasa enaknya kan Non,tuh udah banjir gini !” ejek Agus sambil terus menjilatinya.
Kalah oleh desakan nafsunya, Monic pun tak terasa membalas permainan lidah Yono, utk mengurangi rasa jijik dia membayangkan yg dicium itu adalah Frans. Dia merasakan kemaluannya sdh sangat basah akibat jilatan sopirnya, tak lama kemudian dirasakan badannya menggelinjang. Mereka tertawa-tawa melihat reaksinya.
“Hahaha…akhirnya nikmatin jg kan !” ejek Yono “Dasar perek, munafik, tadi sok jual mahal, tp baru digituin dikit aja udah keenakan !” timpal Agus
Betapa panasnya telinga Monic mendengar hinaan seperti itu, apalagi yg mengucapkan adalah sopirnya sendiri, dia tak menygka sopirnya sampai setega itu padanya, dia mulai menyesali seandainya dulu dia bersikap baik padanya mungkin kejadian hari ini tdk akan menimpanya, tp segalanya sdh terlambat.
Kini Agus menariknya hingga berlutut di depan selangkangannya, lalu dia membuka celananya sendiri. Dan terlihatlah kemaluannya yg membuat Monic terkesiap karena panjangnya, lebih kaget lagi saat dia melihat milik Yono yg sdh berdiri di sebelahnya karena miliknya walaupun tak sepanjang sopirnya namun lebih kokoh dan berurat. Sambil berkacak pinggang seolah tanda kemenangan, Agus memerintahkan anak majikannya mengoral k0ntolnya. Di bawah ancaman, Monic meraih k0ntol itu dgn tangan gemetar lalu sambil menutup mata menahan rasa jijik dimasukkannya benda itu ke mulutnya.
“Huehehehehehe…baru kali ini gw liat majikan nyepongin sopirnya, hebat, hebat !” ejek Yono melihat adegan itu. “Sepongannya yahud banget, daripada nyepongin pacar Non yg k0ntolnya kecil itu mendingan yg sy kan, lebih gede, lebih muasin lagi !” Agus menimpali “Ayo Non, yg sy jg pengen diservis !” Yono meraih tangan Monic dan meletakkannya pada k0ntolnya.
Monic mengulum dan mengisap k0ntol sopirnya sambil tangannya sesekali mengocoknya, sementara tangan satunya mengocok punyanya Yono. Sepuluh menit lebih dia mengocok dan mengulum k0ntol kedua jahanam itu secara bergantian. Dia menyadari betapa kotor dirinya saat melakukan hal itu, tp entah dorongan apa yg membuatnya merasa terangsang dan menikmati perlakuan mereka.
“Mmmmpphhh…sshh…mau ngecrot nih Non, ditelen yah…awas kalo dimuntahin !” perintah Yono sambil melenguh nikmat.
Akhirnya dgn satu lenguhan panjang Yono, menekan kepala Monic ke selangkangannya sehingga batang itu melesak lebih dalam ke tenggorokan gadis itu lalu menumpahkan isinya yg kental disana. Cairan itu langsung memenuhi mulutnya dan tertelan tanpa bisa ditahan. Monic gelagapan dan meronta ingin melepaskan benda itu tp Yono menahan kepalanya dan kalah tenaga. Dia langsung terbatuk-batuk dan nafasnya terengah-engah mencari udara segar begitu Yono mencabut k0ntolnya, aroma sperma yg menusuk itu masih terasa di mulutnya.
Monic sempat beristirahat sekitar 2 menitan sebelum Agus menarik pergelangan kakinya dan membentangkan kedua pahanya, lalu dia mengambil posisi diantara kedua paha itu.
“Ok, Non sekarang saatnya ngejos hehehe!” seringainya mesum “Jangan Bang, sy mohon…oohh, maafin sy !” Monic mengiba dgn berurai air mata. “Waktu sy minta maaf dulu, Non jg ga maafin, enak aja sekarang minta maaf !” cibir Agus tanpa menghentikan aksinya mendorong k0ntolnya memasuki meqinya. “Sakit…akh…lepaskan…uuhh !” rintihnya saat k0ntol sopirnya menyeruak masuk menggesek dinding kemaluannya. “Ooohh…enak tenan meqinya Non biar udah ga perawan tp masih seret !” komentar Agus “Tuh kan kebukti k0ntol pacarnya kecil, kalo ngga pasti udah ga seseret sekarang, ya ga Din !” sahut Yono disambut gelak tawa keduanya. “Siap yah Non, sy bakal ngebuktiin kalo sy lebih bisa muasin Non daripada pacar Non itu, hiihh !” habis mengucapkan kalimat itu Agus langsung menyodokkan k0ntolnya diiringi erangan panjang Monic.
Agus terus menghentak-hentakkan pinggulnya membuat tubuh Monic berkelejotan, mulutnya mengap-mengap mengeluarkan rintihan yg justru membuat kedua orang itu tambah bernafsu.
“Ayo liat sini, asyik nih buat nambah koleksi gw !” sahut Yono mengarahkan cameraphone itu pada mereka. “Jangan…tolong jangan ahhh…direkam…ahhh !” Monic mencoba menutupi wajahnya dgn tangan
Namun Agus malah merentangkan kedua tangannya itu ke samping sehingga Monic tdk bisa menutupi wajahnya lagi.
Agus tertawa-tawa melihat ke arah kamera seolah bangga bisa menikmati tubuh majikannya yg cantik itu. Sekitar tiga menit Yono mengabadikan adegan perkosaan itu sebelum dia sendiri bergabung menikmati tubuh mulus itu.
Yono menggeraygi seluruh tubuh Monic serta menjilatinya, leher jenjang itu dicupangi sampai memerah. Lidah Yono yg menggelitik tubuhnya membuatnya makin menggelinjang.
“Busyet, baru pernah gw main sama anak juragan sendiri, ternyata asoynya ga ketulungan !” kata Agus sambil terus menyetubuhinya tanpa ampun.
Tak lama kemudian, tubuh Monic mengejang dan menekuk ke atas sampai tulang-tulang rusuknya terjiplak di kulitnya. Dia merasa seperti ada suatu ledakan hebat dari dalam tubuhnya yg tdk bisa ditahan dan menyebabkan tubuhnya menggelepar-gelepar bak ikan keluar dari air.
Tdk dapat disangkal bahwa perasaan itu nikmat luar biasa melebihi kenikmatan yg pernah dirasakan bersama pacarnya. Agus masih terus menggenjotnya selama beberapa menit ke depan, dan akhirnya dia pun mencabut k0ntolnya lalu buru-buru mendekati wajah Monic dimana dia menyemprotkan spermanya. Cairan putih kental pun berceceran membasahi wajah dan rambut gadis itu. Sebelum sempat membersihkan cairan berbau tak sedap itu dari wajahnya, Yono sdh mengambil giliran memperkosanya.
Yono membalikkan tubuhnya yg masih lemas itu ke posisi telungkup, kemudian pantatnya dia tarik hingga menungging.
“Aaahhkkk…aahh !” erang Monic dgn mata terbelakak, kedua tangannya mengepal keras ketika Yono melakukan penetrasi dari belakang.
Setdknya dia masih bersyukur karena Yono tdk mengincar anusnya, terbayang olehnya betapa sakitnya di anal seks dgn k0ntol sebesar itu sementara anusnya masih perawan. Berkat bantuan cairan kemaluannya, k0ntol Yono lebih mudah menusuk meqinya, itupun masih terasa nyeri.. Dia mulai mengocok meqinya, mulanya perlahan tp lama-lama kecepatannya semakin meningkat. Monic sebentar mendesah, sebentar menggigit bibir merasakan kenimatan yg diberikan Yono, sepertinya dia sdh begitu mengikuti permainan yg dipimpin oleh dua pemerkosanya itu.
Rasa jijik dan marah yg sedari tadi menyelubunginya berubah menjadi gairah kenikmatan, setdknya utk saat ini. Semakin kasar perlakuan yg diterimanya semakin nikmat rasanya, pinggulnya pun ikut bergoyang mengimbangi irama genjotan Yono. Desahan yg keluar dari mulutnya makin menunjukkan kenikmatan bukannya desahan korban perkosaan. Agus menaruh kursi di depan Monic dan duduk di sana, selain kaos berkerahnya, bagian bawahnya sdh telanjang. Tubuh atas Monic yg bertumpu di lantai itu diangkatnya ke antara dua pahanya.
“Ayo…Non tadi belum dibersihin nih, jilatin sampai bersih yah !” suruhnya
Tanpa harus disuruh kedua kalinya, Monic yg sdh setengah sadar itu, meraih batang itu lalu menyapukan lidahnya membersihkan cairan yg belepotan di sana, sesekali dimasukkan ke mulut dan diemut sehingga pemiliknya merem-melek dan melenguh keenakan, k0ntol itu pun perlahan-lahan membesar lagi di dalam mulutnya.
Sementara dari belakang Yono masih asyik menyodok-nyodok meqinya sambil kedua tangannya berpegangan pada kedua payudaranya. Butir-butir keringat sdh nampak pada kulit punggungnya seperti embun, wajahnya pun sdh bersimbah peluh bercampur sperma. Suatu saat Yono membenamkan k0ntol itu hingga mentok dan memuntahkan isinya di dalam sana, tubuh pria itu mengejang sambil mengerang dgn suara berat. Nampak cairan putih itu meluber di sela-sela kemaluan Monic membasahi daerah sekitar selangkangannya.
Mereka berganti posisi lagi, Agus berkata bahwa dia ingin mencoba posisi yg pernah dilihatnya di sebuah film porno. Mula-mula diperintahkannya Monic naik ke pangkuannya berhadapan. Dia sdh memegangi k0ntolnya yg mengacung tegak itu ketika Monic menurunkan tubuhnya sehingga otomatis k0ntol itupun melesak ke meqinya diiringi desahan.
“Pegangan yah Non, kalo jatuh jangan salahin sy ntar !” suruhnya
Setelah Monic berpegangan pada bahunya, Agus pelan-pelan bangkit dari bangku, kedua tangannya menopang pantat Monic sehingga kini posisinya digendong Agus dgn kedua tungkai menjepit pinggang Agus. Merasa pijakannya telah mantap, Agus pun menyentakkan badannya menggenjot meqi majikannya dgn gaya berdiri.
“Wow…boleh jg jurus baru lu Din, sekali-sekali bisa gw coba nih !” kata Yono “Berguna jg tuh film bokep, dapat pelajaran baru yg emang sip” sahut Agus yg makin ganas menggenjot Monic.
Dgn posisi demikian Monic merasa meqinya ditusuk dgn lebih keras dan dalam, payudaranya pun turut bergoyang-goyang seirama badannya.
Agus dapat bertahan sekitar belasan menit dalam posisi yg cukup menguras tenaga itu, namun selama itu dia berhasil mengirim Monic mencapai klimaks. Mereka terus menggarapnya tanpa mempedulikan kondisi Monic yg sdh kepayahan. Sekarang Yono berbaring di lantai dgn memakai pakaiannya sebagai alas kepala, disuruhnya Monic melakukan gaya woman on top dgn bergoyang di atas k0ntolnya. Dgn pertimbangan mengakhiri perkosaan itu secepatnya, Monic pun menaiki k0ntol Yono lalu mulai menaik-turunkan tubuhnya. Belum sampai semenit bergoyang, dari belakangnya Agus mendorong punggungnya ke depan sehingga pantatnya agak terangkat.
“Ntar Pak Yono, gw belum keluar nih tadi, sekarang mo nyoba ngejos disini nih !” katanya sambil memasukkan dua jari ke anusnya. “Jangan Bang, jangan disana, sy takut !” mohonnya saat Agus mulai meludahi daerah itu agar licin serta mengeluarmasukkan jarinya sejenak. “Heh, udah diem aja Non, ntar jg enak kok !” Agus mulai membuka lubang itu dan tangan satunya mengarahkan senjatanya ke sana.
Yono yg dalam posisi berbaring memegangi kedua lengan Monic agar tdk berontak.
“Aaahh…aduh…sakit, ampun Bang, tolong hentikan !” rintih Monic menyayat hati, tubuhnya mengejang, dan wajahnya meringis menahan perih
Tanpa merasa iba, sopir bejat itu terus saja melesakkan k0ntolnya dan menikmati jepitan dubur itu terhadap k0ntolnya, begitu jg Yono di bawahnya, dia malah makin bergairah melihat ekpresi kesakitan Monic, sesekali dia menyapukan lidahnya pada payudara yg menggelantung dekat wajahnya. Mereka berdua pun mulai menggenjot tubuh Monic, dua k0ntol menghujam-hujam meqi dan anusnya, sungguh suatu derita birahi yg luar biasa dialami gadis malang itu.
“Gile, masih perawan loh pantatnya, sempit banget sampe berdarah gini !” kata Agus sambil meremasi bongkahan pantatnya.
Darah segar memang mulai nampak pada kulit pantatnya yg putih dan tangisan Monic pun makin menjadi, namun itu tdk mengurangi kebiadaban kedua orang itu.
Beberapa saat kemudian ketiganya mencapai orgasme dalam waktu hampir bersamaan, yg paling awal adalah Agus, mungkin karena sempitnya, sperma itu menyemprot di dalam pantatnya dan meluber keluar bercampur cairan darah. Monic pun menyusul beberapa menit kemudian bersamaan dgn Yono yg menumpahkan spermanya di dalam meqi Monic. Tubuh Monic pun akhirnya ambruk menindih Yono dgn k0ntol masih menancap. Agus memakai kembali celananya, dia tersenyum puas sambil menyalakan sebatang rokok. Bacaan sex top Sebentar kemudian Yono pun bangkit dan melihat jam yg sdh menunjukkan jam 5 kurang, dia membuka pintu dan memantau keadaan sekitar, sepi tdk ada ada tanda seseorang lewat sini. Monic masih terbaring di lantai menangis sesegukan, keringat telah membasahi badannya, daerah selangkangannya penuh lelehan sperma dan di pantatnya sperma itu bercampur darah. Yono mengancamnya bahwa bila dia berani buka mulut atau pindah ke kampus lain, foto dan video klip itu akan disebarluarkan bahkan keselamatan pacarnya pun mungkin terancam.
Setiba di rumah, kedua orang tua Monic masih belum ada di rumah, papanya memang sedang di luar kota sejak kemarin lusa dan mamanya sedang ikut arisan. Kesempatan ini tdk disia-siakan Agus utk menikmati tubuh Monic sepuas-puasnya. Dia memperkosa nona majikannya itu di kamar gadis itu serta di kamar mandi yg menyatu dgn kamar itu sekaligus mandi bersama. Monic sendiri sepertinya sdh pasrah saja menikmati dirinya diperkosa seperti itu, pikirnya toh sdh telanjur basah, mandi saja sekalian.
Perkosaan itu baru berhenti ketika mamanya pulang sekitar jam sembilan. Di depan nyonya besar itu, baik Agus dan Monic bersikap seperti biasa, yg satu demi menutupi perbuatan bejatnya, yg lain demi menutupi rasa malu dan tdk ingin menyusahkan orang tuanya. Besoknya memang benar Agus mengundurkan diri dgn alasan ingin bekerja di kota lain bersama saudaranya, namun derita Monic belum berakhir karena dia telah menjadi salah satu budak seks Yono, si penjaga kampus bejat itu..
Tamat
Baca Cerita Hot Lainnya Disini [Klik]
submitted by onlineterus to u/onlineterus [link] [comments]


2020.05.12 22:35 remaja69 Mulus gak Ketiak Aku

Mulus gak Ketiak Aku submitted by remaja69 to u/remaja69 [link] [comments]


http://activeproperty.pl/