Cerita fabel

Ada celah di dunia Pokemon yang sepertinya tidak mengganggu anak muda sama sekali. Bahkan, saya tidak pernah mendengar mereka mempertanyakannya. Sebagai gantinya, mereka hanya tampak menantikan monster baru. Ini adalah penggemar sejati dalam arti bahwa mereka tidak memiliki pertanyaan kritis atas latar belakang Pokemon dan bereaksi dengan kejutan dan antusiasme yang besar terhadap setiap generasi baru yang diciptakan. Dalam arti yang sangat nyata, Pokemon, betapapun mungkin seseorang mencoba untuk menyempurnakannya, bukanlah sebuah cerita.
​
Episode animasi hanyalah pengundangan dari permainan dengan beberapa drama generik dan persaingan dilemparkan, dan asal-usul dan sejarah Pokemon itu sendiri dan keadaan di sekitarnya tidak pernah benar-benar dijelaskan. Jangan berpikir meskipun saya mengkritik ketika saya mengatakan bahwa penggemar lebih memilih untuk tidak memikirkan hal-hal seperti itu. Pembuat Pokemon saya kira cukup api imajinasi mereka bahwa mereka puas. Mungkin bagi sebagian besar penggemar yang menanyakan pertanyaan ilmiah tentang Pokemon adalah seperti menanyakan dongeng atau menanyakan dari mana naga berasal.
Untuk generasi yang lebih tua namun Pokemon memberi kita sebuah premis fiksi ilmiah yang tidak terjawab, ketidakpuasan kami. Sedangkan untuk orang-orang yang lebih muda Pokemon mungkin sebuah fabel, bagi kita orang-orang yang lebih tua itu lebih memukul Jurassic Park atau sesuatu seperti itu. Bagaimanapun, ini adalah fiksi ilmiah dan kami berharap fiksi ilmiah memiliki premis dan penjelasan. Pokemon tidak memiliki keduanya, tetapi untuk alasan yang sangat sederhana yang akan saya jelaskan.
Pertama-tama, game 'Monster Kapsul,' konsep Pokemon pertama, didasarkan pada gagasan Satoshi Tajiri tentang pengumpulan serangga, di mana ia adalah seorang pecinta. Dia memiliki permainan, dan dia memiliki gagasan yang samar-samar tentang mengumpulkan serangga dan alih-alih mengumpulkan pikiran serangga, "Mengapa bukan monster?" 'Pertempuran', meskipun diakui agak kejam dalam konsep, tidak diragukan lagi berasal dari pertempuran serangga yang melibatkan anak-anak. Karena ini adalah permainan dan bukan cerita atau film, Tajiri tidak melihat perlunya mengembangkan konsep lebih jauh. Merchandiser memang melakukannya dan harus membuat keputusan awal tentang bagaimana membuat penampilan monster. Apakah Tajiri berkolaborasi dalam hal ini atau tidak, saya tidak tahu, tetapi mereka memutuskan pada tampilan lucu atau tampan yang lembut untuk Pokemon daripada yang menakutkan. Lebih dari segalanya, itu akan berkontribusi pada popularitas Pokemon yang sangat besar nantinya.
Dengan cepat Nintendo mengambil alih Pokemon dan menempatkan tim kreatifnya tanpa henti. Setiap generasi baru Pokemon membawa penggemar baru dan produk baru. Inkarnasi Pokemon terbaru disebut Pokemon Black and White dan tentu saja berdasarkan permainan dengan nama yang sama. Sangat populer sekarang adalah mainan boneka Pokemon Black dan White (juga dikenal sebagai mainan Pokemon mewah atau pokemon Pokemon), kartu perdagangan Pokemon Black dan White (termasuk kartu Rraikou, Suicune dan Entei yang mengkilap), dan tokoh-tokoh Pokeman Tomy. Outlet yang mengkhususkan diri pada barang Hitam dan Putih mengalami kesulitan menjaga mereka ditebar. Aku harus menangkap mereka semua!